Pertamina Menjadi Operator WK SES

Jumat, 07 September 2018 – 15:10 WIB
Pertamina. Foto: JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi alih kelola 100 persen wilayah kerja (WK) Southeast Sumatra (SES) dari operator lama CNOOC SES Ltd.

Selanjutnya WK SES dioperasikan oleh PHE Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) sebagai operator baru. Seremoni alih kelola dilakukan di Pulau Pabelokan, Kab. Kepulauan Seribu, yang menjadi salah satu lokasi penting dalam operasi lepas pantai di WK SES.

BACA JUGA: Harga BBM tak Naik, Begini Penjelasannya

WK SES merupakan salah satu penghasil minyak dan gas bumi terbesar di Indonesia. Hingga Agustus 2018, tercatat produksi minyak dan gas bumi di WK SES sebesar 31.120 barel per hari (bph) dan 137,5 juta standard kaki kubik per hari (mmscfd).

“WK SES memiliki nilai strategis dalam industri migas di tanah air dalam mendukung pencapaian target produksi nasional untuk mencapai ketahanan energi nasional,” ujar Direktur Hulu PT Pertamina Dharmawan Samsu dalam siaran persnya.

BACA JUGA: Pasokan Gas Elpiji 3 Kg di Berbagai Daerah Aman

Hasil produksi gas lapangan SES digunakan untuk pembangkit listrik milik PLN di Cilegon. Sedangkan produksi minyak dari WK SES sebelum alih kelola diekspor seluruhnya.

Namun, setelah alih kelola oleh PHE OSES, seluruh produksi minyak akan diproses sepenuhnya di kilang-kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri.

BACA JUGA: Harga BBM Pertamina Naik?

Untuk memastikan kelancaran alih kelola pasca-terminasi, Pertamina melalui anak usahanya, PHE telah melakukan kajian operasi dan Quality, Health, Safety, Security & Environment (QHSSE) serta beberapa kali melakukan kunjungan lapangan.

“WK SES merupakan lapangan yang telah mature, sehingga berbagai kajian terkait QHSSE penting agar PHE bisa mengimplementasikan operational excellence di lapangan SES,” imbuh PTH Direktur Utama PHE Huddie Dewanto.

Wilayah Kerja SES merupakan salah satu pioneer dalam kontrak bagi hasil (PSC) lepas pantai di Indonesia. Kontrak bagi hasil WK SES ditandatangani pertama kali pada 6 September 1968 atau kini telah berusia 50 tahun. Selama beroperasi, WK SES pernah mengalami masa puncak produksi pada Juli 1991 dengan produksi harian sebesar 244.340 bph.

Pada 20 April 2018, Pertamina mendapatkan penugasan pemerintah untuk mengelola 8 WK yang habis masa kontraknya di tahun 2018. Seratus persen participating interest delapan blok tersebut, salah satunya WK SES diserahkan kepada Pertamina, dimana secara jangka panjang lapangan yang sudah cukup lama dikelola tersebut, diharapkan dapat memberikan nilai positif bagi ketahanan energi nasional.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari ini Pertamina Manjakan Pelanggan dengan Berbagai Promo


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler