jpnn.com, JAKARTA - Pengamat energi Hanifa Sutrisna menilai positif kinerja PT Pertamina. Termasuk sektor hulu, yang berhasil mengakuisi blok-blok migas potensial, baik di dalam maupun luar negeri.
Seperti pengambilalihan saham Shell di Blok Masela dan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok Menzel Ledjmet Nord (MLN) Aljazair selama 35 tahun ke depan.
BACA JUGA: Pertamina Group Raih Predikat Leadership AA di Ajang ESG DT Awards 2023
Menurut Hanifa, pengambilalihan tersebut membuktikan kemampuan anak bangsa. Tidak hanya Pertamina sebagai industri migas nasional, tetapi juga kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
“Ini bukti kemampuan anak bangsa, termasuk SDM Pertamina yang memang unggul di kawasan ASEAN,” ujar Hanifa.
BACA JUGA: Gaet Milenial Hingga Gen Z, SASA Gelar Food Garage di Event Decemblar 2023
Berbagai perusahaan migas di Asia Tenggara, jelas Hanifa, juga mengakui keandalan SDM Pertamina. Termasuk Petronas, Vietnam Oil, dan perusahaan migas Thailand.
Terkait pengambilalihan blok yang Masela dan MLN Aljazair ini, Hanifa berharap bisa menjadi oportunitas keikutsertaan Pertamina dalam pengelolaan blok tersebut.
BACA JUGA: AMG Kukuhkan Diri Sebagai Perusahaan Media Berbasis Teknologi
Diharapkan, ke depan akan semakin memperkuat ketahanan energi nasional.
“Jadi, apa yang sudah dilakukan oleh Nicke sudah sangat luar biasa. Meski tentu saja harus terus ditingkatkan, agar bisa menuju ketahanan energi nasional,” kata dia.
Akuisisi tersebut juga menjadi bukti keberhasilan Pertamina selama dinakhodai Nicke Widyawati.
Apalagi, kinerja sektor hulu tersebut juga dibarengi dengan kinerja finansial perusahaan, yang berhasil meraih laba bersih Rp 60 Triliun pada 2022 lalu.
Bahkan, pada semester pertama 2023, Pertamina juga sudah meraup laba Rp37 Triliun.
Terpisah, anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo juga menilai positif pengambilalihan saham Blok Masela.
Sartono berharap Blok Masela mendukung kemandirian ketahanan energi nasional. Sedangkan dari sisi ekonomi, diharapkan bisa memberikan efek domino kepada masyarakat.
“Meski tentu saja harus memakai anggaran secara efisien dan efektif ditinjau dengan studi yang komperehensif sebelumnya,” kata Sartono.
Sedangkan mengenai ekspansi ke MLN Aljazair, Sartono berharap dapat mengoptimalkan pasokan energi dalam negeri.
“Operasi yang di luar teritorial, tentu diharapkan lebih mengoptimaklan yang ada di dalam negeri, karena pastinya regulasinya juga menguntungkan di Indonesia,” seru Sartono.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada