JAKARTA - PT Pertamina terus berusaha agar tambahan pasokan 30 persen bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di daerah berjalan aman dan tertib. Karenanya, Pertamina sengaja melibatkan pihak lain untuk distribusi tambahan solar itu.
"Untuk kelancaran dan keamanan penyaluran solar bersubsidi tersebut, Pertamina telah bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan aparat Kepolisian setempat," terang Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/4).
Hanung mengklaim sejauh ini penyaluran solar tambahan berjalan lancar. "Seperti di Kalimantan, penyaluran solar bersubsidi relatif menjadi teratur setelah Pemerintah Daerah ikut terlibat dalam pengaturan konsumsi BBM bersubsidi di daerahnya, di antaranya dengan penerbitan peraturan daerah mengenai batas pembelian solar bersubsidi," jelasnya.
Selain itu Hanung juga mengatakan, Pertamina dalam menyalurkan tambahan pasokan solar bersubsidi tetap memberikan prioritas pemenuhan kebutuhan solar bersubsidi kepada konsumen yang berhak, sebagaimana telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dan Permen ESDM No.12/2012. Ditegaskannya pula, Pertamina saat ini punya stok solar cukup banyak masyarakat tidak perlu termakan isu tentang kelangkaan bahan bakar untuk mesin diesel itu.
"Adapun stok solar di Pertamina saat ini mencapai 28,5 hari sehingga sangat aman dan masyarakat tidak perlu khawatir karena stok solar sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan solar nasional," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Tanggapi Gagalnya Perum Perumnas Jadi PT
Redaktur : Tim Redaksi