jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan liqufied petroleum gas (LPG) subsidi menyentuh seluruh pelosok nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote demi mewujudkan energi berkeadilan.
Untuk mewujudkan harapan tersebut, Pertamina telah membangun sekaligus mengoperasikan Lembaga Penyalur Program BBM Satu Harga dan melalui Program One Village One Outlet (OVOO).
BACA JUGA: Pertamina dan Air Liquide Siap Kembangkan Teknologi CCU di Kilang Balikpapan
Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari mengatakan program BBM satu harga telah dijalankan Pertamina sejak 2017 atas arahan Presiden Joko Widodo.
BBM 1 Harga tersebar di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di 112 kabupaten di Indonesia sebanyak 328 lembaga penyalur.
BACA JUGA: DPR Apresiasi Pelayanan Pertamina Selama Arus Mudik Lebaran 2022
Pemerintah juga menargetkan 92 titik BBM satu harga di 2022.
Progres pembangunan saat ini telah berhasil dituntaskan sebanyak 7 titik tersebar di Kalimantan Barat (2 titik), Kalimantan Tengah (1 titik), Sulawesi Utara (1 titik) dan Kepulauan Maluku (3 titik).
BACA JUGA: Program OVOO Pertamina, 198 Ribu Outlet LPG Subsidi Hadir di 61 Ribu Desa
Selain itu, sebanyak 65 titik BBM satu harga tengah dalam proses pembangunan dan perizinan pemerintah daerah.
Pertamina juga telah mengembangkan 217.687 pangkalan LPG 3 kg yang tersebar di 61.801 desa.
“Melalui OVOO Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa,” kata Heppy.
Melalui infrastruktur distribusi energi yang telah dibangun, Pertamina sepanjang Januari- April 2022 telah mengalirkan solar bersubsidi dengan volume sekitar 5,2 juta KL, Pertalite sekitar 9 juta KL dan LPG subsidi dengan volume sekitar 2,5 juta metrik ton.
Masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi bisa menikmati harga BBM dan LPG bersubsidi yang terjangkau karena didukung subsidi BBM dan LPG dari Pemerintah.
Di APBN 2022, pemerintah telah menambah besaran subsidi sebesar Rp 71,8 triliun sebagai bentuk kehadiran negara untuk melindungi masyarakat di tengah melonjaknya harga minyak mentah dunia.
“Pertamina didukung seluruh stakeholder akan terus memastikan penyediaan dan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi agar subsidi pemerintah yang demikian besar tahun ini dapat dimanfaatkan dengan baik, tepat sasaran dan tidak over kuota,” tandas Heppy.
Masyarakat yang menemukan indikasi penyalahgunaan atau penyelewengan BBM subsidi di lapangan bisa langsung menghubungi Call Centre Pertamina di nomor 135. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi