Pertamina Selidiki Gelembung Gas yang Muncul di Lepas Pantai Kuala Idi

Kamis, 02 September 2021 – 10:50 WIB
Pertamina mengerahkan kapal untuk membersihkan lapisan tipis minyak di perairan Selat Malaka, tepatnya di lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur. Foto: Antara

jpnn.com, ACEH TIMUR - Pertamina menerjunkan tim penanganan darurat di perairan Selat Malaka, tepatnya di lepas pantai Kuala Idi, Aceh Timur.

Ini setelah laporan nelayan yang menemukan gelembung gas dengan sebaran oil sheen (lapisan tipis minyak) di permukaan laut.

BACA JUGA: Tegas, Bos Pertamina Ancam Pecat Anak Buahnya Jika Lakukan Ini

"Sejak mendapati laporan tersebut, tim Penanganan Keadaan Darurat (PKD) Pertamina EP Field Pangkalan Susu langsung melakukan pengecekan ke lokasi," kata Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Yudy Nugraha, Kamis (2/9).

Upaya lainnya, Pertamina secara paralel juga berkoordinasi dengan instansi terkait.

BACA JUGA: Pertamina Pastikan Distribusi BBM dan LPG Lewat PPN Efektif dan Efisien

Yudi menyampaikan tim PKD telah mengupayakan berbagai penanganan, seperti mengecek lokasi, melakukan pemetaan sebaran lapisan tipis minyak, dan mencari sumber munculnya gelembung gas.

"PEP Pangkalan Susu telah melakukan investigasi dan ditemukan adanya indikasi gelembung gas yang berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore yang berlokasi sekitar 30 mil laut dari pantai Kecamatan Kuala Idi, yang dulu dikelola oleh TAC (Technical Assistance Contract) Blue Sky dan telah ditutup sejak November 2017,” beber Yudy.

BACA JUGA: Restrukturisasi Tuntas, Seluruh Subholding Pertamina Siap Tancap Gas

PEP Pangkalan Susu sampai saat ini telah mengerahkan 13 kapal untuk melakukan pembersihan lapisan tipis minyak dengan menggunakan oil boom atau alat untuk melokalisir sebaran film minyak di air, dan oil skimmer (alat untuk memisahkan minyak di air).

Selain itu juga telah digunakan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk melihat penyebab munculnya gelembung gas di bawah laut.

"Saat ini, penanganan sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan intensif serta tetap mengutamakan keselamatan kerja,” ujar Yudy.

Meskipun sudah ditangani, lanjut Yudy, pihaknya terus memantau melalui udara dan satelit mengikuti model tumpahan minyak, serta melakukan pengecekan langsung di pesisir pantai.

"Hingga hari ini lapisan tipis minyak tidak mengarah ke daratan dan sudah berhasil dilokalisir," tambah Yudy.

Selain itu, PEP Pangkalan Susu juga telah berkomunikasi dan koordinasi intensif dengan Ditjen Migas, SKK Migas, BPMA, Lanal Lhokseumawe, KKP, DLHK, serta pemangku kepentingan lainnya.

"Kami juga berkolaborasi dengan pihak eksternal yang memiliki kapabilitas menangani hal ini," pungkasnya. (mar1/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semester I 2021, Pertamina Setorkan Rp 110,6 Triliun Pada Pemerintah


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler