PALEMBANG - Tim putri Jakarta Pertamina mengakhiri catatan buruknya di Proliga 2013. Tim racikan Octavian itu akhirnya memetik kemenangan ketika mengandaskan tim tradisional Petrokimia Gresik dengan skor 3-1 (25-18, 24-26, 25-18, 26-24) di PSCC Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Minggu (24/2).
Meski menang, Octavian mengaku belum puas. Pasalnya, anak asuhnya dianggap kurang menunjukkan permainan seperti yang diinginkannya. Menurutnya, anak asuhnya masih terlalu banyak melakukan kesalahan.
"Pemain asing seperti Tasya ketika latihan bagus. Tapi saat pertandingan tingkat kesalahannya malah gede," terang Ook, sapan karibnya setelah pertandingan tadi. Mantan pemain timnas itu menambahkan, kunci kemenangan tim racikannya ialah semangat untuk tidak terus-terusan terbenam.
Pasalnya, di dua pertandingan sebelumnya, Pertamina selalu menelan kekalahan. Jika tak ingin terus terkubur di dasar klasemen, mereka mau tak mau harus memetik kemenangan atas Novia Andriyanti dkk. "Tim kami belum solid betul. Rasa panik anak-anak juga cukup besar. Saya mengharapkan agar di seri Solo anak-anak bisa lebih bagus lagi," tegas Ook.
Sementara itu, kubu Petro juga menyoroti buruknya mental para pemain. Menurut jajaran pelatih, Novia dkk dianggap masih labil sehingga kerap ketinggalan di akhir-akhir pertandingan. Selain itu, pemain asing yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk memetik kemenangan ternyata belum memberikan peran berarti.
Para ekspatriat tersebut ternyata belum terlalu tune in dengan pemain lokal lainnya. "Evaluasi kami masih di receive dan serve. Selain itu, anak-anak masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami ingin ada dua pemain asing saat melawan Papua Barat agar bisa mendongkrak permainan anak-anak," tegas Sudarto, asisten pelatih Petro. (jos/mas/jpnn)
Meski menang, Octavian mengaku belum puas. Pasalnya, anak asuhnya dianggap kurang menunjukkan permainan seperti yang diinginkannya. Menurutnya, anak asuhnya masih terlalu banyak melakukan kesalahan.
"Pemain asing seperti Tasya ketika latihan bagus. Tapi saat pertandingan tingkat kesalahannya malah gede," terang Ook, sapan karibnya setelah pertandingan tadi. Mantan pemain timnas itu menambahkan, kunci kemenangan tim racikannya ialah semangat untuk tidak terus-terusan terbenam.
Pasalnya, di dua pertandingan sebelumnya, Pertamina selalu menelan kekalahan. Jika tak ingin terus terkubur di dasar klasemen, mereka mau tak mau harus memetik kemenangan atas Novia Andriyanti dkk. "Tim kami belum solid betul. Rasa panik anak-anak juga cukup besar. Saya mengharapkan agar di seri Solo anak-anak bisa lebih bagus lagi," tegas Ook.
Sementara itu, kubu Petro juga menyoroti buruknya mental para pemain. Menurut jajaran pelatih, Novia dkk dianggap masih labil sehingga kerap ketinggalan di akhir-akhir pertandingan. Selain itu, pemain asing yang diharapkan bisa menjadi solusi untuk memetik kemenangan ternyata belum memberikan peran berarti.
Para ekspatriat tersebut ternyata belum terlalu tune in dengan pemain lokal lainnya. "Evaluasi kami masih di receive dan serve. Selain itu, anak-anak masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami ingin ada dua pemain asing saat melawan Papua Barat agar bisa mendongkrak permainan anak-anak," tegas Sudarto, asisten pelatih Petro. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aspac Sapu Bersih, Xaverius Masuk Club 1000
Redaktur : Tim Redaksi