jpnn.com, SURABAYA - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V berusaha lonjakan konsumsi LPG bersubsidi saat momen Iduladha.
Caranya dengan menambah pasokan elpiji bersubsidi 78 persen dari kapasitas normal di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara.
BACA JUGA: Pertamina EP Asset 4 Siap Bor Sumur Poleng N2
Area Manager Communications & Relations Jatimbalinus Rifky Rakhman Yusuf menyatakan, kenaikan konsumsi pada momen itu terdorong kebiasaan masyarakat mengadakan syukuran, hajatan, maupun pengajian bagi anggota keluarganya yang pergi beribadah haji.
’’Di MOR V, secara umum tidak ada wilayah tertentu yang kenaikannya cukup tinggi. Berbeda dengan Aceh yang memiliki tradisi khas saat Iduladha, kenaikan konsumsi LPG di sana bisa naik dua kali lipat kalau dibandingkan dengan hari biasa,’’ terangnya kemarin (24/8).
BACA JUGA: Industri Otomotif Sumbang 60 Persen Penjualan Pelumas
Rifky memaparkan, kenaikan tersebut dapat terjadi sejak Senin mendatang (28/8) hingga satu minggu setelah Iduladha.
’’Rata-rata kenaikan konsumsi bisa lebih dari 50 persen. Hanya, memang kenaikan pada momen ini tidak sesignifikan pada saat Idul Fitri,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Laba Pertamina Anjlok 24 Persen
Penambahan pasokan itu membuat volume LPG 3 kilogram yang disalurkan Pertamina MOR V pada Agustus mencapai 7,7 juta metrik ton atau sekitar 2.592.000 tabung.
Sementara itu, tidak ada kenaikan konsumsi BBM secara signifikan.
Sebaliknya, pada momen Lebaran, konsumsi BBM naik cukup signifikan karena terdorong tradisi mudik.
Konsumsi gasolin masih normal, yakni mencapai 347.252 kiloliter selama Agustus 2017. Rata-rata konsumsi harian sebesar 17.363 kiloliter.
Perusahaan pelat merah itu juga mencatatkan adanya lonjakan cukup tinggi 300 persen untuk pertalite pada semester pertama 2017 ini.
Total konsumsi pertalite pada periode tersebut mencapai 1.150.751 kiloliter.
Bukan hanya pertalite, pertamax juga mengalami kenaikan konsumsi 73 persen pada paruh pertama 2017 (yoy).
Total konsumsi pertamax pada periode itu mencapai 688.150 kiloliter.
Selain itu, Pertamina terus berupaya menstandarkan harga BBM di wilayah MOR V.
’’Kami masih berupaya melakukan BBM satu harga di lima titik di wilayah MOR V. Saat ini kendalanya memang mencari rekanan pengusaha yang mau. Di pulau-pulau terpencil untuk APMS (agen premium minyak solar), memang diperbolehkan tambahan ongkos angkut,’’ tandasnya. (vir/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kinerja Pertamina Membaik, tapi Laba Bersih Turun
Redaktur & Reporter : Ragil