jpnn.com - JAKARTA - Kenaikan harga elpiji ukuran 12 Kg yang akan diterapkan PT Pertamina bulan ini diyakini tak menyebabkan konsumen beralih ke elpiji 3 Kg. Hal itu dipastikan oleh Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Ali Mundakir.
Menurutnya, saat ini Pertamina telah memiliki sistem monitoring yang berisi seluruh data agen di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga mempunyai data konsumsi atau kuota seluruh agen-agen. Sehingga jika ada permintaan mendadak dari rata-rata konsumsi, maka kata Ali, akan terdeteksi dan perusahaan pun tidak akan meladeni permintaan tersebut.
BACA JUGA: Kemenpera Bangun Rusunawa Enam Ponpes di Agam
"Pertamina itu punya sistem namanya sistem monitoring elpiji 3 Kg. Sistem itu berisi data seluruh agen di seluruh Indonesia, di mana data konsumsi atau kuota agen-agen ini sudah kita record. Sehingga jika ada permintaan mendadak dari rata-rata konsumsi itu akan ke deteksi dan kita akan melarang," beber Ali di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (13/8).
Selain itu, lanjut Ali, pihaknya juga akan melakukan pengawasan dalam mendistribusikan elpiji 3 Kg. Menurut Ali, kenaikan harga ini juga tak akan terlalu memberatkan konsumen elpiji 12 Kg.
BACA JUGA: Naikkan Harga Elpiji 12 Kg, Pertamina Tak Perlu Izin Presiden
"Elpiji 12 Kg selama ini yang menggunakan adalah konsumen menengah ke atas, tentu mereka mampu. Kita juga melarang pembelian baru, tabung beserta isinya elpiji 3 Kg. Kita kendalikan dari pasokan," tutupnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Pertamina Naikan Harga Elpiji 12 Kg Bulan Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sofyan Basir Siap jadi Bos Garuda
Redaktur : Tim Redaksi