Pertanian Berkembang Pesat, Kinerja Kementan di Bawah Syahrul Yasin Limpo Dipuji Akademisi

Sabtu, 14 November 2020 – 12:25 WIB
Presiden Joko Widodo memperkenalkan Mentan Syahrul Yasin Limpo di Veranda Depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (/23/10). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah pimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dinilai mampu membawa perubahan besar terhadap kemajuan sektor petanian Indonesia.

Lebih dari itu, SYL bahkan dinilai sukses memenuhi kesejahteraan petani, meski ia baru setahun menduduki jabatan menteri.

BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: Hari Ini Saya Bangga

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara mengatakan sektor pertanian di bawah komando Mentan Syahrul mampu merealisasikan semangat gotong royong, serta menjadikannya sebagai penopang utama bagi tumbuh kembangnya ekonomi nasional.

"Karena itu, ke depan sebaiknya pemerintah fokus pada program jangka panjang untuk pembangunan pertanian dan industri hilirnya. Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah pada sektor pertanian yang akan datang," kata Sahara, Sabtu (14/11).

BACA JUGA: Mentan Syahrul Sebut Petani Sebagai Pahlawan Ekonomi Bangsa

Sahara menilai kerja keras Kementan dalam memenuhi kecukupan pangannya patut mendapat apresiasi dari semua pihak.

Melalui program percepatan tanam, Kementan terbukti mampu meningkatkan angka produksi yang berdampak pada kesejahteraan petani.

BACA JUGA: Survei Indo Barometer: Syahrul Yasin Limpo Menteri Berkinerja Baik

"Kinerja yang sangat bagus karena hasilnya sangat kelihatan. Pertanian Indonesia terus berkembang pesat," ungkapnya.

Sebagai informasi, Kementan berhasil meningkatkan ekspor pertanian menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor pertanian hingga Kuartal III-2020 mencapai Rp 304,5 triliun atau naik 10 persen dibanding periode yang sama di 2019.

Nilai Tukar Petani (NTP) pada Oktober 2020 juga tumbuh 102,25 atau naik 0,58 persen jika dibandingkan NTP pada September 2020 yang hanya sebesar 101,66.

Kenaikan juga terjadi pada Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 102,42 atau naik 0,66 persen.

Kenaikan terjadi karena indek harga yang dibayar petani juga naik 0,24 persen.

"Menurut saya, dukungan pemerintah serta para pelaku di sektor pertanian menjadi sangat penting untuk memperkokoh Kementan sebagai ujung tombak dalam memajukan pertanian Indonesia," kata Sahara.

Pengamat pangan sekaligus Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sujarwo mendorong Kementan agar menjadi motor penggerak bagi pembangunan pertanian Indonesia.

Menurut Sujarwo, pertumbuhan sektor pertanian menjadi momentum agar produk Indonesia dapat menguasai pasa global.

"Inilah yang saya lihat dari Pak Mentan Syahrul yang memikirkan pembangunan pertanian dalam jangka panjang. Saya kira kita semua harus mendukung upaya yang diusahakan oleh Mentan Syahrul untuk menjadikan pertanian lebih maju ke depannya," tutupnya. (rls/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler