Pertanian Tetap Ampuh di Masa Pandemi, Gus Muhaimin Punya Saran untuk Pemerintah

Jumat, 07 Agustus 2020 – 22:22 WIB
Abdul Muhaimin Iskandar. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar memuji sektor pertanian nasional yang tetap tumbuh positif pada masa pandemi.

Buktinya, pertanian menjadi satu-satunya sektor penyumbang produk domestik bruto (PDB) yang tetap tumbuh positif saat pandemi Covid-19 sangat berdampak pada ekonomi.

BACA JUGA: PDB Pertanian Melesat Positif di Triwulan II

“Pertumbuhan sektor pertanian patut kita dukung dengan meningkatakan investasi dan memberikan banyak insentif. Peningkatan investasi pemerintah dapat dilakukan melalui pemberian kredit pertanian, meningkatkan pendaaan penelitian dan pengembangan pertanian, intensifikasi penggunaan teknologi pertanian maupun peningkatan jumlah angkatan petani-petani baru,” ujar Muhaimin, Jumat (7/8).

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sektor pertanian pada triwulan II 2020 tumbuh 16,24 persen dibandingkan triwulan I 2020 (q to q). Sementara dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (year on year), sektor pertanian tumbuh 2,19 persen.

BACA JUGA: Tetap Ampuh di Masa Pandemi, Pertanian Harus Makin Diprioritaskan

Adapun empat sektor lain penyumbang PDB tumbuh negatif. Perinciannya adalah industri (-6,19 persen), perdagangan (-7,57 persen), konstruksi (-5,39 persen) dan pertambangan (-2,72 persen).

Oleh karena itu Gus AMI -panggilan akrab Muhaimin- mengharapkan pemerintah memberikan lebih banyak insentif kepada petani. Sebab, kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Juli 2020 belum sepenuhnya menguntungkan masyarakat yang menekuni sektor pertanian.

BACA JUGA: BPS: Juli 2020, NTP dan NTUP Naik, Indikator Kesejahteraan Petani Meningkat

Menurut Gus AMI, hal itu disebabkan tidak meratanya infrastruktur, khususnya untuk mengangkut hasil panen, serta panen raya yang berbarengan. Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut kondisi itu selalu berulang sehingga harus ada solusinya.

“Ini masalah selalu berulang. Harus ditemukan mekanisme penyerapan dan distribusi yang baik supaya tidak ada penumpukan saat panen. Harus dicari terobosan bagaimana improvisasi pada aspek distribusi hasil pertanian,” tuturnya.

Selain itu, Gus AMI juga mengharapkan pemerintah dapat menyerap hasil produksi petani dengan harga yang layak. Dengan demikian hal itu akan mendongkrak NTP, khususnya subsektor tanaman pangan dan holtikultura.

Mantan menteri tenaga kerja dan transmigrasi itu menambahkan, pertanian merupakan sektor pengungkit pertumbuhan ekonomi yang dapat diandalkan.  Oleh karena itu Gus AMI mendorong perubahan orientasi pertanian di Indonesia diarahkan pada konsep kedaulatan pangan sebagaimana tercantum dalam RPJMN dan telah menjadi visi pemerintahan.

“Prinsip-prinsip kedaulatan pangan juga sudah sesuai dengan Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Rakyat yang Bekerja di Pedesaan (UNDROP) menjadikan para petani dan nelayan sebagai produsen utama yang menghasilkan pangan tanpa tergantung importasi. Distribusi lahan melalui program reforma agraria dan diversifikasi pangan justru lebih tepat untuk segera dilaksanakan saat ini. Hal ini sekaligus dapat menjadi solusi di tengah krisis pangan disaat pendemi Covid-19 seperti saat ini,” pungkasnya.(eno/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler