jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Benny Rhamdani mengatakan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo mampu menanyakan pertanyaan cerdas yang membuat sang kompetitor, Prabowo Subianto mati kutu.
Dia mengatakan demikian saat ditanya awak media soal langkah Ganjar yang menanyakan isu penyelesaian pelanggaran HAM berat kepada Prabowo dalam debat kandidat Pilpres 2024 RI.
BACA JUGA: Sepatu Ganjar di Debat Capres Jadi Sorotan, Karya Anak Muda, Bermakna Filosofis
"Mengajukan pertanyaan cerdas sekaligus telak kepada Prabowo yang membuat Prabowo mati kutu," kata Benny kepada awak media, Kamis (14/12).
Wakil Ketua Umum Hanura itu melanjutkan Prabowo saat ditanya Ganjar tentang penyelesaian isu pelanggaran HAM berat tidak menjawab substansi dan memilih menghindar.
BACA JUGA: Sejak 2008 Aktor Intelektual Kasus Pengaturan Skor Ini Tidak Pernah Tersentuh Hukum
"Dia (Prabowo, red) tidak menjawab pertanyaan Ganjar, tetapi kecenderungannya dia justru menghindar," kata Benny.
Dia menganggap wajar saat Ganjar bertanya soal penyelesaian pelanggaran HAM berat kepada Prabowo karena isu tersebut mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa.
BACA JUGA: Mahfud MD Soroti Kasus Warga Banten yang Jadi Tersangka Lawan Maling
"Nah, apa yang ditanyakan Ganjar itu pertanyaan serius yang mewakili rasa keadilan dari kawan-kawan aktivis 1998 mewakili rasa kehilangan dari para orang tua korban," kata Benny.
Dia kemudian mempertanyakan perasaan Prabowo setelah eks Danjen Kopassus itu tidak menyampaikan jawaban substansi dari kasus pelanggaran HAM berat.
"Apakah Prabowo tidak merasakan bagaimana orang tua merasa kehilangan anaknya, adik merasa kehilangan kakaknya, kakak merasa kehilangan adiknya, anak merasa kehilangan bapaknya," kata Benny.
Sebelumnya, Prabowo tidak menjawab secara tegas ketika Ganjar bertanya tentang penyelesaian kasus HAM berat dalam debat kandidat Pilpres 2024 RI.
Prabowo bahkan terpantau mengelap wajah dengan sapu tangan Ganjar menyoroti isu HAM dalam debat.
Momen itu bermula saat Ganjar mengawali pertanyaan dengan mengungkap 12 pelanggaran HAM berat yang belum dituntaskan negara.
"Ada 12 kasus pelanggaran HAM berat yg sudah dikeluarkan. Mulai dari peristiwa 65, penembakan misterius, Talangsari, penghilangan paksa, sampai Wamena," kata eks gubernur Jawa Tengah itu mengawali pertanyaan kepada Prabowo, Selasa.
Bekas Danjen Kopassus itu kemudian terlihat menunjukkan gestur tangan sedang mencari sesuatu dalam kantong celana.
Tidak lama sebuah sapu tangan berkelir putih keluar. Prabowo kemudian mengelap wajah ketika Ganjar sedang berbicara.
Prabowo tampak mengusapkan keringat dari dahi sisi kanan menuju kiri. Selanjutnya, sapu tangan kembali dimasukkan ke kantong celana.
Ganjar di sisi lain terus melanjutkan ucapan dengan menyinggung rekomendasi DPR menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat.
"Pertanyaan saya dua, kalau bapak ada di situ, apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR. Pertanyaan kedua di luar sana menunggu banyak ibu-ibu apakah bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya hilang agar mereka bisa berziarah," tanya Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) itu.
Mendapat pertanyaan tersebut, Prabowo tidak menjawab dengan pasti. Dia malah menyinggung isu HAM selalu dibahas setiap pemilu digelar lima tahun sekali.
Prabowo juga meminta kepada Ganjar agar menanyakan itu kepada Mahfud MD, yang merupakan cawapres nomor urut tiga yang kini menjabat Menko Polhukam.
"Pak Ganjar, Anda sebut tahun 2009, kan, jadi sekian tahun yang lalu, kan, dan masalah ini ditangani justru oleh (calon) wakil presiden Anda ya. Jadi, apa lagi mau ditanya kepada saya, saya sudah menjawab," jawab Prabowo.
Capres dari Koalisi Indonesia Maju itu pun menyampaikan bahwa jawabannya bisa dilihat dari rekam jejak digital.
"Tiap poling saya naik ditanya lagi soal itu. Bapak tahu data enggak? Bapak tanya ke kapolda tahun ini berapa orang hilang di DKI tahun ini, ada mayat ditemukan beberapa hari lalu dan sebagainya. Come on, Mas Ganjar," kata dia.
Ganjar pun menilai respons dari tersebut tak memperlihatkan ketegasan. Ganjar menyebut Prabowo tak menjawab dua pertanyaan yang dilontarkannya.
"Kalau saya jadi Presiden, saya akan bereskan ini. Agar kemudian dalam kontestasi pilpres berikutnya, ini (soal pelanggaran HAM) tidak akan muncul lagi karena presidennya tegas menuntaskan itu pada eranya," ujarnya. (ast/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stafsus Presiden Jokowi: Jangan Lupa Pilih Pak Ganjar, Ya
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Aristo Setiawan