jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dinilai mulai melupakan tanggung jawabnya sebagai kepala daerah. Hal ini terlihat dari kepergian pria yang akrab disapa Jokowi itu ke Blitar bersama sejumlah petinggi PDIP, Rabu (12/3).
Pengamat politik Fadjroel Rahman mengatakan, kegiatan Jokowi itu telah melanggar etika pejabat publik. Pasalnya, kepergian Jokowi ke Blitar untuk nyekar makam Bung Karno dilakukan di hari kerja dan tanpa izin terlebih dahulu.
BACA JUGA: Prijanto: Ke Blitar Tanpa Izin, Jokowi Kayak Anak TK
"Jokowi ternyata kena juga. Katanya melayani rakyat, tapi kok jalan-jalan, nyekar," kata Fadjroel kepada wartawan di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (13/3).
Fadjroel pun mendorong warga Jakarta untuk melayangkan protes kepada mantan Wali Kota Surakatra itu. Ia juga menyarankan warga untuk mulai mempertanyakan komitmen Jokowi kepada ibu kota.
BACA JUGA: Senator DKI Desak Mendagri Jatuhkan Sanksi ke Jokowi
Hal senada disampaikan oleh pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk. Menurutnya, sulit untuk dipercaya bahwa kegiatan Jokowi di Blitar itu berkaitan dengan tugasnya sebagai pemimpin ibu kota.
"Etikanya berkaitan dengan penyelenggara di DKI. Karena kalau bukan untuk urusan DKI, orang bisa pertanyakan," ujar Hamdi.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Tersangka Pembunuh Sara Jalani Tes Psikologi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiket Liburan Habis Terjual
Redaktur : Tim Redaksi