Pertanyakan Soal Uang Jasa, Para dokter RSUB Batam Temui Sekda

Selasa, 22 Agustus 2017 – 03:15 WIB
Suasana Poliklinik di RSUD Batam saat para dokter mogok kerja, beberapa waktu lalu. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Para dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam yang sempat mogok kerja kembali mempertanyakan soal uang jasa medis yang belum dibayarkan.

Mereka kembali menemui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin di kantor Wali Kota Batam, untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Senin (21/8) siang.

BACA JUGA: Diseruduk Datsun Go dari Belakang, Xenia Terbalik Masuk Parit, Sopir Selamat

Kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), salah seorang dokter RSUD Batam menuturkan pertemuan dengan Sekda untuk membahas lebih dalam lagi terkait manajemen RSUD.

Soalnya, selama ini dinilai belum begitu bagus mengatur pembayaran uang jasa medis ataupun tagihan kepada Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS).

BACA JUGA: Batam akan Kedatangan Turis Asal Tiongkok Lagi September Depan

"Kali ini (pembahasan) sifatnya lebih ke manajemen (RSUD). Karena selama ini persoalan uang jasa medis dokter yang masih menunggak di BPJS simpang siur," ujar sumber.

Dijelaskannya, resume atau catatan medis dokter, selama ini sebagai bukti pelayanan medis dokter untuk diklaim ke BPJS kadang tidak sesuai dengan angka riil. Ini imbasnya tentu pada pencairan tagihan BPJS yang tidak utuh atau separuh.

BACA JUGA: Banjir Melanda, Komputer dan Buku Sekolah Ini Terendam Air

"Begitu pembayaran kepada kami. Pengalaman selama ini, kadang tak disertai keterangan yang detail. Misalkan bulan ini dibayar separuh karena BPJS juga bayar separuh, tapi tak didetailkan pembayaran itu untuk resume bulan berapa dan tahun berapa.

“Padahal tiap bulan selalu ada tunggakan sebab bayarnya separuh-separuh dari BPJS. Bahkan tunggakan itu sudah ada sejak tahun 2015," ujar sumber.

Kondisi tersebut membuat para dokter bingung, sebab mereka tidak tahu persis hak mereka yang dibayar itu untuk bulan berapa dan apakah itu sudah sepenuhnya ataukah baru separuh untuk bulan yang dibayar itu.

"Jadi tiap bulan, tiap tahun, kebingungan semakin bertambah. Yang bayar itu bulan berapa apakah full atau separuh kami tak ngerti. Manajemen belum bisa detailkan secara pasti sesuai resume yang ada," ujar sumber tersebut.

Untuk itu melalui pertemuan itu, para dokter menginginkan agar manajemen RSUD kembali membuat rekapan data riil terkait tunggakan tagihan ke BPJS ataupun tunggakan uang jasa medis mereka.

"Dengan begitu kita akan tahu yang mau dibayar itu untuk bulan berapa. Sebab setahun saya tunggakan BPJS hampir tiap bulan ada mulai dari tahun 2015 malahan," kata sumber.

Manajemen RSUD sendiri saat dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Humas RSUD Embung Fatimah Ellin Sumarni saat dikonfirmasi mengaku sedang menyelesaikan persoalan itu secara interen. "Sudah diselesaikan dengan baik," ujar Ellin. (eja)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Launching PWI Terpadu Cross-border di Batam Tawarkan 161 Paket Wisata


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler