Pertempuran di Dekat Nokou, 6 Tentara Tewas, Ratusan Pemberontak Kehilangan Nyawa

Sabtu, 01 Mei 2021 – 10:31 WIB
Ilustrasi - Ratusan tentara Chad siaga di depan kendaraan mereka. Foto: ANTARA/REUTERS/Cheick Diouara/am.

jpnn.com, NDJAMENA - Terjadi pertempuran sengit antara tentara Chad dengan kelompok pemberontak pada Kamis (29/4) di dekat Nokou.

Dewan militer yang berkuasa di Chad, Jumat (30/4), mengatakan enam tentaranya telah tewas dalam pertempuran di dekat kota utara Nokou itu.

BACA JUGA: Korut, Venezuela, dan Chad Dilarang Masuk AS

Dewan militer mengeklaim pertempuan tersebut mengakibatkan beberapa ratus orang tewas di pihak pemberontak dan 60 lainnya ditangkap.

Kedua belah pihak bertempur pada Kamis (29/4) di dekat Nokou, yang berjarak sekitar 20 km dari tempat di mana mantan presiden Idriss Deby terluka parah pada awal April, menjerumuskan negara ke dalam krisis.

BACA JUGA: Bougainville Merdeka dari Papua Nugini, Komandan Pemberontak Jadi Presiden

Dewan militer mengatakan telah berhasil menangkis serangan pemberontak ke Nokou, dan bahwa 22 tentaranya sendiri terluka dalam pertempuran itu.

"Pencarian buronan terakhir terus berlanjut," katanya dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Ada yang Yakin Inilah Alasan Ustaz Abdul Somad Menikahi Perempuan Muda

Belum ada komentar langsung dari para pemberontak.

Dewan militer yang dijalankan oleh putra Deby, Mahamat Idriss Deby, merebut kekuasaan setelah kematian Deby pada 19 April dan berjanji untuk mengadakan pemilihan dalam waktu 18 bulan. Pemberontak utara telah menolaknya dan terus melawan tentara di gurun pasir.

Transisi dan perselisihan di sekitarnya sedang diawasi dengan ketat di negara yang merupakan kekuatan di Afrika tengah dan sekutu lama Barat melawan militan Islam di seluruh Sahel.

Pada Kamis, satu kelompok yang menggambarkan dirinya sebagai koalisi pemberontak mengatakan mereka telah mengusir pasukan tentara Chad di wilayah barat laut Tibesti yang berbatasan dengan Nigeria.

Juru bicara militer Azem Bermendao Agouna kemudian mengatakan itu tidak benar dan tidak ada koalisi pemberontak yang beroperasi di daerah itu.

Deby terbunuh ketika dia mengunjungi pasukan yang memerangi pemberontak yang berbasis di Libya dari Front for Change and Concord in Chad (FACT), yang menentang pemerintahannya selama 30 tahun.

Politisi oposisi telah mengutuk pengambilan kekuasaan dewan sebagai kudeta sejak kematian Deby. (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler