jpnn.com, MARAWI - Baku tembak Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) dengan kelompok militan Maute di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Pulau Mindanao, masih terjadi kemarin (26/6).
Sekitar lima pekan lalu krisis itu dipicu perburuan Isnilon Hapilon dan penculikan seorang pastor. Jika Hapilon diyakini kabur, sang pastor justru terlihat.
BACA JUGA: Maute dan Tentara Filipina Sepakat Hentikan Saling Serang, tapi...
Letkol Jo-Ar Herrera, jubir AFP di Marawi, mengatakan bahwa Pastor Teresito ”Chito” Suganob masih hidup.
”Kami tidak tahu persis kondisi kesehatannya. Yang pasti, seorang warga sipil yang kami selamatkan melihatnya masih hidup. Dia bersama beberapa sandera lain terlihat di benteng pertahanan militan,” ujarnya. Dia yakin bahwa Suganob masih menjadi tawanan Maute.
BACA JUGA: Pertempuran Sengit, Pria Kepalanya Dihargai Rp 66,6 M Kabur dari Marawi
Herrera mengatakan, Suganob kali terakhir terlihat Minggu (25/6). Bisa jadi, dia dan sekitar seratus warga sipil lain dijadikan tameng hidup oleh Maute.
Selain menjadikan para sandera itu sebagai perisai, militan sering mendapuk mereka sebagai pembawa amunisi.
BACA JUGA: Jelang Idulfitri, Polda Kalteng Gencarkan Patroli Cegah Militan Marawi
Dengan demikian, saat AFP melancarkan serangan, warga sipil itulah yang lebih dulu menjadi korban.
Kemarin AFP melanjutkan misi kemanusiaannya untuk mengevakuasi warga sipil dari medan tempur.
Upaya itu kali pertama AFP lakukan dalam gencatan senjata delapan jam yang disepakati kedua pihak untuk menghormati Idulfitri.
Meskipun bentrokan kembali pecah setelah batas waktu gencatan senjata berakhir, AFP tetap memprioritaskan evakuasi warga sipil yang sudah terlalu lama terjebak dalam perang. (AFP/hep/c11/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hamdalah, Perbatasan Filipina-Indonesia Masih Aman
Redaktur : Tim Redaksi