jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pertemuan bilateral dengan Dubes Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey.
Pertemuan ini membahas tindak lanjut kerja sama RI-UK di bidang kehutanan dalam rangka mendukung strategi FoLU Net Sink 2030.
BACA JUGA: Menhut Raja Antoni Sebut Penegakan Hukum Tak Membuat Penebang Hutan Jera
"Kami sangat serius pada komitmen kami dan mengatasi perubahan iklim, yang kami sebut FoLU, Indonesia FoLU Net Sink 2030," ujar Menhut Raja Antoni, dalam pertemuan di Kementerian Kehutanan, Rabu (11/12).
Kerja sama RI-UK di bidang kehutanan ini dilakukan melalui Forest Law Enforcement, Governance and Trade in Timber Products into the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland (FLEGT VPA), Multistakeholder Forestry Partnership (MFP Programme), pendanaan hutan berkelanjutan, perhutanan sosial, dan kemitraan sektor swasta.
BACA JUGA: Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Janji Bakal Tegas Perusahaan Nakal, Siap Cabut IPPKH
Selain itu, kedua negara juga menjajaki kolaborasi di forum internasional seperti konferensi PBB (UNCDB dan UNFCCC) dan G20.
Menhut Raja Antoni mengatakan Kementerian Kehutanan diamanatkan berkontribusi 60% dari target pengurangan emisi nasional.
BACA JUGA: Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
Oleh karena itu, Menhut Raja Antoni memastikan pihaknya akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pihak-pihak terkait.
"Kementerian ini, diamanatkan untuk berkontribusi hampir 60% dari total target pengurangan emisi nasional," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Dubes Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan RI-UK saling mendukung untuk mencapai banyak tujuan khususnya dalam bidang kehutanan. Dia berharap kolaborasi kedua negara dapat terus dilakukan.
"Saya pikir kita telah mendukung satu sama lain untuk mencapai banyak hal bersama dan saya sangat berterima kasih atas kolaborasinya dari anda dan rekan-rekan selama bertahun-tahun, dan kami ingin mencapai lebih banyak," tuturnya.
Untuk diketahui, saat ini, Indonesia telah menargetkan untuk memenuhi FOLU Net Sink pada tahun 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Program itu untuk memenuhi pengurangan emisi karbon yang sejalan dengan Perjanjian Paris.
Komitmen Indonesia secara global untuk perubahan iklim dilakukan dengan aksi iklim di berbagai sektor dengan menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 1.229 juta ton CO2eq atau berhasil ditekan lebih rendah dari Business as Usual (BaU) sebesar 2.104 CO2eq.
Keberhasilan menurunkan emisi gas rumah kaca ini sebagian besar disumbang dari kontribusi sektor FoLU (Forest and other Land Uses) melalui program FoLU Net Sink 2030.
Melalui komitmen ini, maka diproyeksikan akan mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih awal. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi