Pertemuan MICE dan Bisnis Even jadi 'Pertolongan Pertama' Bangkitnya Sektor Pariwisata Indonesia

Sabtu, 05 Desember 2020 – 18:04 WIB
Co Founder IIME Panca R Sarungu. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Industri MICE (Meeting, Incentive Convention and Exhibition) dan perjalanan wisata terbukti menjadi pertolongan pertama yang berkontribusi dalam perjalanan menuju pemulihan pariwisata dan pemulihan ekonomi, khususnya triwulan terakhir.

Pertemuan bisnis berbasis virtual bertajuk 2nd Indonesia International MICE Expo 2020 pada 1-3 Desember berhasil digelar dengan mempertemukan seller dan buyer pada sesi bisnis One on One.

BACA JUGA: Ketersediaan Vaksin Jadi Harapan untuk Pemulihan Pariwisata dan Bisnis Properti

Di mana pertemuan ini menggunakan flaform Jublia Business Matching yang menghasilkan 570 pertukaran informasi dan 146 pertemuan bisnis langsung selama tiga hari.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaran Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki Handayani Mustafa menyampaikan optimisme penyelenggaraan MICE kembali bergerak seiring dengan kepercayaan masyarakat, khususnya dalam menggunakan fasilitas MICE termasuk di hotel yang mensosialisasikan protokol kesehatan secara ketat.

BACA JUGA: Teddy Tanyakan Perhatian Putri Delina, Sule: Mungkin dia mau Masuk Infotainment Kali

Khususnya sambung Rizki dengan dukungan Kemenparekraf dengan pemberian sertifikasi CHSE (Cleanliness Health Safety and Environment Friendly) secara gratis.

“Kami tetap mengimbau terjadinya pertemuan walau dalam jumlah terbatas agar industri ini tetap berjalan dan kita terbiasa dalam protokol baru, kami juga berharap dinas pariwisata daerah bekerjasama erat dengan otoritas setempat yang memberikan ijin penyeleggaraan acara sesuai protokol kesehatan dalam hal pembatasan jumlah peserta dan dilakukan secara hybrid  yaitu online dan offline," katanya.

BACA JUGA: Penataan Ulang Bandara Internasional Berpotensi Rugikan Pariwisata  

Sementara, Co Founder IIME  Panca R Sarungu menyampaikan untuk membuat acara ini lebih produktif, sistem Business Matching Jublia yang digunakan IIME 2020 mirip.

Bahkan kata dia lebih baik dari yang digunakan oleh beberapa kegiatan Virtual Internasional seperti ITB Asia Singapura dan WTM Inggirs baru-baru ini.

Sistim ini memungkinkan pertemuan bisnis tatap muka dan fitur lanjutan lainnya, tantangan utamanya adalah membiasakan normal baru dalam diskusi secara online dengan orang baru dan beberapa hal teknis yang ke depan akan terus disempurnakan.

“Terdapat 57 perusahaan penyedia jasa MICE di Indonesia sebagai seller dan 60 buyers dari domestic dan internasional bersemangat untuk mendiskusikan rencana bisnis di tahun 2021, ada harapan dari testimoni yang diberikan dari seller dan buyer pada perhelatan 3 hari ini.  Meski dalam masa pandemi terjadi peningkatan 15% dari event pertama,” serunya.

Tercatat Buyers yang diseleksi dan lolos kriteria buyer dari Amerika Serikat, Australia, Spanyol, Arab Saudi, Singapura, Filipina, Jerman, India, Nigeria, Belanda dan juga pelaku bisnis dari seluruh Indonesia.

CEO A&T Travel Nusa Tenggara Barat Awan Aswinabawa menyambut baik pelaksanaan event ini dan merasakan manfaat dari pertemuan Face to face dengan pihak pembeli dari mancanegara.

Karena itu, dirinya mengapresiasi sistim business matching yang dipilih oleh penyelenggara IIME yang memungkinkan membuat jadual pertemuan, rescheduling dan bahkan presentasi ibarat bertemu langsung.

"Ini kesempatan menarik bertemu banyak calon pembeli produk wisata dari mancanegara walau secara virtual sekaligus memberikan update terbaru jika suatu saat kesempatan berwisata antar Negara dibuka kembali. Kedepan semoga event seperti ini dapat juga dilakukan di berbagai daerah tujuan Wisata MICE," terang dia.

Sekadar informasi, Perhelatan IIME hasil yang bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta didukung oleh Asosiasi Pariwisata di Indonesia diantaranya GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), MASATA (Masyarakat Sadar Wisata), dan IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association).

IIME diorganisir bersama oleh para pelaku usaha di industri MICE yang terdiri dari AlcorMICE sebagai perusahaan yang membawahi beberapa unit usaha.

Salah satunya di bidang venue. Selanjutnya, RajaMICE yang merupakan perusahaan di bidang professional conference organizer, dan TripEvent sebagai perusahaan yang mengelola trip and event management company.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler