Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tertahan di Angka 4,9 Persen

Senin, 04 Juni 2018 – 07:15 WIB
Bank Indonesia. Foto: Ilana Adi Perdana/Jawa Pos.Com/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, jika tidak ada bantuan sosial (bansos), pertumbuhan ekonomi akan tertahan di angka 4,9 persen.

Namun, karena ada bansos, kemungkinan pertumbuhan ekonomi berada di 5,1–5,2 persen.

BACA JUGA: Misbakhun Dorong Mahasiswa Pelopori Transaksi Nontunai

Apakah tidak bisa lebih dari itu? ”Sulit,” kata Eko, Minggu (3/6).

Dia menambahkan, bansos bisa membantu daya beli.

BACA JUGA: Kantongi Izin BI, Paytren Bidik Rp 30 Triliun per Bulan

“Namun, karena rupiah melemah, daya beli masyarakat, ya, segitu-gitu saja,” ujar Eko.

Dia menyarankan pemerintah getol mendorong ekspor. Perizinan investasi di daerah juga harus dipermudah.

BACA JUGA: Pertumbuhan Ekonomi 2018 Hanya 5,3 Persen

Selain itu, pemerintah juga harus mendorong agar konsumsi barang dalam negeri meningkat.

Dengan demikian, industri dan konsumen dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan ekonomi diprediksi mampu mencapai 5,2–5,3 persen tahun ini.

”Dengan suku bunga naik, tidak lantas pertumbuhan ekonomi jadi melambat,” kata Perry..

Dia menambahkan, pihaknya segera melakukan bauran kebijakan bersama pemerintah untuk menekan inflasi.

BI juga berkoordinasi dengan pemerintah yang akan mengusung kebijakan insentif fiskal.

Bank sentral pun siap mendorong pertumbuhan dengan mendorong pembiayaan perumahan.

Sementara itu, bank diimbau menekan overhead cost-nya agar bunga kredit tak naik drastis. (rin/c25/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Sebut Mudik Lebaran Bakal Gairahkan Perekonomian


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler