jpnn.com, SURABAYA - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat perekonomian di provinsi itu sepanjang 2018 secara consumer to consumer tumbuh sebesar 5,5 persen.
Kinerja ekonomi Jatim tersebut dinilai tumbuh cukup baik atau masih di atas rata-rata pertumbuhan nasional.
BACA JUGA: Jokowi: Kita Jangan Kufur Nikmat
Pertumbuhan tersebut didorong oleh sisi produksi yang mana semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif.
Menurut Kepala BPS Jatim Teguh Pramono, peningkatan pertumbuhan ekonomi Jatim secara (consumer to consumer/c-to-c) cukup signifikan.
BACA JUGA: Perekonomian Bukan Menurun, Melainkan Tidak Naik Tinggi
Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum (mamin), yakni sebesar 7,63 persen.
"Kondisi ini terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan subkategori penyediaan mamin sebesar 7,72 persen," terang Teguh di Surabaya, Kamis (7/2).
BACA JUGA: Menko Darmin Nasution: Jangan Begitu Pertanyaannya
Selain itu, jasa kesehatan dan kegiatan sosial tumbuh sebesar 7,61 persen, sedangkan industri pengolahan sebesar 7,55 persen.
Dari sisi pengeluaran, perekonomian Jatim tahun ini meningkat 0,04 poin bila dibandingkan tahun 2017.
Teguh menyebut semua komponen PDRB menurut pengeluaran mengalami akselerasi.
Hal ini terutama didorong oleh pengeluaran konsumsi lembaga non profit rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh sebesar 6,57 persen dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 6,08 persen.
"Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 7,77 persen, diikuti PMTB 6,26 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah 5,20 persen," tutur Teguh. (herninda cintia kemalasari/nur/radar surabaya/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Paling Moncer
Redaktur : Tim Redaksi