Soal pertumbuhan penjualan, Alwin menyatakan harus melihat dulu pergerakan harga yang mungkin terjadi tahun ini. Dia memperkirakan harga emas dan nikel tidak begitu banyak berbeda dengan tahun lalu. ”Masih akan terjadi fluktuasi, tapi tidak jauh berbeda dengan tahun lalu,” jelasnya ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Meski pertumbuhan ekonomi dunia masih lesu, lanjutnya, tingkat permintaan bijih nikel pada 2012 masih tetap kuat. Ditargetkan volume produksi bijih nikel mencapai 9,4 juta wmt (wet metric ton) dengan volume penjualan sebesar 7,8 juta wmt.
Kemudian, Antam menargetkan capaian produksi feronikel pada 2012 sebesar 18.000 TNi (ton nikel dalam feronikel) dengan target volume penjualan sebesar 19.500 TNi. Produksi feronikel tahun ini diperkirakan mengalami penurunan 8,5 persen dibandingkan produksi 2011 yang tercatat 19.600 TNi. Namun, dari sisi penjualan, Antam memperkirakan akan relatif sama dengan 2011 sebesar 19.500 TNi.
Perseroan mengincar pertumbuhan produksi emas dari 2.667 kilogram di 2011 menjadi 3.109 kilogram di 2012. Tahun ini, Antam berharap produksi emas Cibaliung dapat ditingkatkan sehingga menargetkan total produksi emas sebesar 3.109 kg, dari Pongkor sebesar 2.009 kg dan Cibaliung sebesar 1.100 kg. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SMGR Amankan Pasokan Batubara
Redaktur : Tim Redaksi