Camat Cinere Widyati Riyandani mengatakan, sejumlah turap yang ada dilokasi perumahan rawan longsor. Warga disejumlah perumahan mewah yakni, Bumi Cinere Indah (BCI), Komplek Megapolitan, dan Puri Cinere pun menjadi was-was dan siaga satu.
"Perbaikan di Jalan Lereng saja belum diperbaiki. Bahkan, longsornya semakin besar dan membuat akses menuju Pamulang tertutup total. Ini sudah parah dan siaga satu," katanya, kepada INDOPOS (JPNN Group), Rabu (5/11).
Widyati mengungkapkan, daerah titik longsor di Cinere banyak terdapat di wilayah yang dialiri sungai Pesanggrahan. Longsor itu terjadi akibat tidak adanya normalisasi dan rehabilitasi turap dialiran sungai oleh BMSDA. Tingginya curah hujan yang datang pada pertengahan November sampai Desember ikut memperparah longsor.
"Titik-titik longsor ada di dekat sungai Pesanggrahan. Dan kawasan perbatasan antara Depok dan Tangsel sudah rawan longsor. Makanya kami akan antisipasi sebelum ada perbaikan dari dinas," ujarnya.
Untuk menangani lokasi longsor tersebut, katanya, Kecamatan Cinere akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sungai Ciliwung dan Cisadane dan PLN Tangerang. Keduanya, diminta untuk membantu perbaikan turap. Karena, penanaman kabel listrik dari wilayah Tangsel berada persis dikawasan perumahan dan turap kali.
"Kami tunggu tahapan dulu. Karena PLN Tangerang juga siap membantu. Kabelnya kan banyak mengalir di daerah kami. Kordinasinya antar wilayah kota Depok dan Tangerang Selatan," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas BMSDA Kota Depok Enco Kuryasa mengaku, ada sembilan titik rawan longsor yang tersebar di beberapa perumahan. Yakni, Perumahan Mutiara Depok, Kali Angke, Kali Curug, Kali Jantung, Palsi Gunung Selatan, Sawangan Baru, Bojong Pondok Terong, dan di Citayam. Dan salah satu yang sangat rawab berada di Kecamatan Cinere. Seperti di Jalan Lereng Bukit Cinere yang memutus jalur transportasi. (cok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Minta DPRD Segera Setujui KUAPPAS
Redaktur : Tim Redaksi