jpnn.com, MOSKOW - Rusia pada Jumat mengatakan pihaknya menyalahkan Ukraina atas fakta terhentinya pembicaraan perdamaian antara kedua negara.
Kremlin, kantor presiden Rusia, menyebutkan tidak jelas apa yang diinginkan Kiev.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Khawatir Perang Ukraina-Rusia jadi Ancaman Serius buat Ekonomi Indonesia
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov via percakapan telepon dengan wartawan mengatakan, "Pimpinan Ukraina terus-menerus membuat pernyataan kontradiksi. Ini menyebabkan kami tidak paham benar apa yang diinginkan pihak Ukraina."
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebelumnya mengatakan bahwa dirinya kerap kali berupaya untuk menyusun pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyudahi perang, tetapi pihak Rusia tampaknya belum siap untuk pembicaraan damai yang serius.
BACA JUGA: Mbak Rerie Minta Sisi Kemanusiaan Diutamakan dalam Perdamaian Rusia-Ukraina
"Ada beberapa hal yang akan dibahas dengan pemimpin Rusia. Saya tidak mengatakan kepada kalian bahwa ... orang-orang kami ingin (bagi saya) berbicara dengannya, namun kami harus menghadapi kenyataan yang kita lalui," kata Zelenskyy dalam pidato di salah satu lembaga kajian Indonesia.
"Apa yang kami inginkan dari pertemuan ini? ... Kami ingin kehidupan kami kembali... Kami ingin menggapai kehidupan sebuah negara berdaulat di wilayah kami sendiri," katanya.
BACA JUGA: Finlandia dan Swedia Abaikan Ancaman Rusia, Indonesia Khawatir Ini Bakal Terjadi
Perundingan damai langsung terakhir yang diketahui yakni pada 29 Maret. Untuk sementara waktu, komunikasi terus dilakukan dari jarak jauh, tetapi kini kedua pihak mengatakan perundingan terhenti. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif