JAKARTA - Tim negosiasi batas wilayah Indonesia benar-benar harus sabar. Sudah delapan tahun berunding dengan Malaysia, hasilnya masih buntu. ”Tercatat sudah 24 kali pertemuan, namun memang belum ada kesepakatan,” ujar Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementrian Luar Negri (Kemenlu) Linggawaty Hakim di Wisma Elang Laut, Jakarta kemarin (25/02).
Kemlu menjadi ketua tim perunding dengan anggota berbagai unsur. Salah satunya dari Dinas Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut. ”Kita punya tim perunding perbatasan maritim yang sudah bekerja sejak 2005,” kata Linggawaty.
Dari catatan Jawa Pos,perundingan yang belum mencapai kesepakatan dengan Malaysia ada pada empat segmen. Yakni perbatasan di Selat Malaka, Selat Sulawesi, Selat Singapura, dan Selat Malaka bagian selatan. ”Kita tidak bisa mematok kapan ini akan selesai. Tidak bisa disebut tahun depan beres, atau dua tahun lagi, karena ini sifatnya dinamis,” katanya.
Malaysia juga punya tim perunding yang hebat. ”Tapi, prinsip kita jelas, tiap jengkal perbatasan harus kita pertahankan hingga titik darah penghabisan,” kata Linggawaty.
Dia menjelaskan, ibarat perang, Kemlu adalah senjata dan TNI AL adalah pelurunya. ”Kalau mau perang kan begitu. Harus ada senjata dan peluru, jadi kami harmonis,” katanya.
Di tempat yang sama, Wakil KSAL Laksamana Madya Hari Bowo menjelaskan TNI AL selalui melakukan patroli rutin di perbatasan. ”Misalnya di Selat Malaka ada namanya MSSP, Malaka Strait Ship Patrol,” katanya.
Gelar operasi TNI AL bertujuan menjaga perbatasan RI agar tidak dimasuki pihak lain tanpa izin. ”Kita ada namanya daerah rawan strategis. Ini sifatnya mobile dan dinamis,” katanya.
Untuk menentukan batas maritime, TNI AL berpedoman pada Technical Aspects United Nations of Convention on Law of The Sea (Talos) yang dikelaurakan International Hydgrographic Organization (IHO). ”Karena itu Dishidros TNI AL selalu ikut dalam perundingan dengan negara tetangga karena juga anggota IHO,” katanya. (rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Nyatakan Kaki Tiga Milik Isle of Man
Redaktur : Tim Redaksi