jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Umum (Perum) Peruri berhasil memenangi proyek dari Banco Central De Reserva Del Peru (BCRP) untuk mencetak mata uang Soles.
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama pencetakan mata uang Peru yang dilakukan kedua belah pihak.
BACA JUGA: Peruri Lanjutkan Transformasi Produk dan Jasa Berbasis Digital
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Dwina Direktur Utama Peruri Septiani Wijaya dan Manager of Currency Management Departement BCRP Javier Gutierrez Gonzales di kantor BCRP, Lima, Peru.
Dalam perjanjian disebutkan bahwa Peruri akan mencetak tiga pecahan mata uang Peru yaitu Soles 10, Soles 20 dan Soles 50 dari total empat denominasi yang digunakan di Peru.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Tambah Direksi Perum Peruri
Sebelumnya Peruri harus melalui tender yang berlangsung selama sekitar dua bulan sebelum menjadi pemenang.
Peruri berhasil menyingkirkan beberapa perusahaan kelas dunia. Di antaranya adalah Gisecke & Devrient dari Jerman, Oberthur (Prancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).
Dwina menjelaskan, pencapaian itu sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri karena persaingan dalam proses tender sangat ketat.
“Hal ini membuktikan Peruri sebagai BUMN mampu bersaing di kancah internasional serta memiliki kualitas permesinan dan kapasitas produksi yang mumpuni sehingga makin menguatkan posisi Peruri sebagai perusahaan berkelas dunia sesuai dengan visinya," ujar Dwina, Rabu (5/2).
Proyek pencetakan uang kertas Peru senilai Rp 260 miliar itu merupakan nilai tertinggi sepanjang sejarah Peruri.
Selain itu, pekerjaan tersebyt merupakan proyek dengan jarak geografis terjauh karena berada di Amerika Selatan.
"Sungguh sebuah prestasi yang sangat membanggakan. Proses produksi akan dimulai pada Juni 2020 dan pengiriman pertama akan dilakukan pada November 2020," kata Dwina.
Pencapaian ini menambah daftar panjang proyek internasional yang telah dikerjakan Peruri.
Beberapa proyek internasional yang dikerjakan Peruri selama ini adalah pencetakan pita cukai Nepal, pita cukai Pakistan, paspor Sri Lanka, prangko Nepal, dan prangko Filipina. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil