Perusahaan PT AEI yang ada di Batam ini merupakan cabang dari perusahaan di Australia. Selain di Batam, sebelumnya perusahaan ini juga sudah beroperasi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Chile, dan Australia.
Paul Clark, Presiden Director PT Austin Engineering Indonesia mengaku sangat senang bisa kembangkan bisnis hingga ke Batam."Kami sangat senang bisa beroperasi di Batam. Kami berharap bisa membantu pertumbuhan perekonomian di Batam termasuk mengurangi angka pengangguran di Batam," katanya.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah Provinsi Kepri yang mendukung percepatan pengoperasian perusahaan tersebut.
Endah Amelia, General Office Manager mengatakan perusahaan tersebut sudah mulai dibangun di Batam sejak 2010 lalu tetapi mulai beroperasi pada akhir 2011 lalu. Perusahaan ini menyerap tenaga kerja hingga 250 orang.
"Jumlah karyawan fluktuatif tetapi minimal 250 orang. Karyawan di perusahaan ini juga selalu kami utamakan karyawan lokal sehingga angka pengangguran di Batam bisa berkurang," katanya.
Endah menerangkan dengan investasi yang besar tersebut perusahaan tersebut mampu memproduksi sekitar 120 unit body dump truck setiap tahunnya.Khusus untuk pasar dalam negeri body dump truk tersebut dikirim ke Kalimantan seperti Pontianak yang banyak daerah pertambangannya.
"Saat ini pasar lokal kita ada di Kalimantan. Sudah ada puluhan unit barang kita yang sudah di order ke sana. Tetapi dalam waktu dekat pasar kita akan sampai ke Mongolia. Jadi barang yang kita produksi di Batam akan sampai ke luar negeri," katanya.
Untuk penjualan satu unit body dump truck, PT AEI memberikan harga yang kompetitif tetapi dengan kualitas barang yang bagus.PT AEI membuat body dump truck muai dari kapasitas 25 ton hingga lebih dari 400 ton muatan. Harga satu unit body dump truck bervariasi tergantung kapasitasnya. Body dump truck yang berkapasitas paling rendah diharga di kisaran harga 200ribu dolar Amerika per unitnya.
Sementara bahan baku yang digunakan PT AEI untuk produksinya menggunakan bahan dari luar negeri. "Bahan bakunya kita datangkan dari Swedia dan Singapura. Bahan baku yang kita gunakan adalah pilihan dan yang berrkualitas," tambah Endah.
Endah mengatakan pemilihan daerah Batam sebagai tempat usaha PT AEI dikarenakan status Batam yang masuk dalam kawasan FTZ yang bisa memudahkan pengoperasian perusahaan tersebut.
Sementara itu Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani mengaku peluncuruan PT AEI ini sebagai tanda FTZ di Batam berjalan dengan baik. Menurutnya, ini juga sebagai bukti kalau Batam masih menjadi favorit bagi investor asing untuk mengembangkan bisnis.
"Inilah buktinya kalau iklim investasi di Kepri khususnya di Batam sangat bagus dan kompetitif. Suasana yang kondusif akan menjadi faktor utama perkembangan industri di Batam. Kita berharap perusahaan ini bisa memberikan banyak manfaat untuk kota Batam," katanya.
Dalam acara tersebut PT AEI juga memberikan bantuan kepada dua panti asuhan yang ada di kecamatan Nongsa. Ini sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Panti asuhan tersebut masing-masing mendapatkan bantuan masing-masing Rp50juta.(ian/eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendag Cegah Monopoli Importir Ponsel
Redaktur : Tim Redaksi