jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyakini sebuah perusahaan besar membutuhkan masa jabatan direksi yang panjang. Pasalnya, bila kerap melakukan perombakan direksi maka sulit membuat pondasi yang kuat. Dahlan lantas mencontohkan Pertamina yang dulu kerap gonta ganti dirut dalam beberapa bulan.
"Sebuah perusahaan sebesar Pertamina itu masa jabatan direksi yang cukup panjang itu sangat diperlukan. Kalau sering terjadi pergantian pimpinan, perusahaan bisa nggak stabil. Dulu Pertamina itu terkenal sering ganti dirut," ungkap Dahlan di Jakarta, Jumat (22/8).
BACA JUGA: Oli Mesran Super Motor Layani Ganti Oli Gratis
Namun, di tangan Karen Agustiawan, BUMN yang bergerak di bidang migas itu mampu ditangani hingga 5,5 tahun. Hal itu menorehkan sejarah yang luar biasa, terlebih Pertamina mampu masuk dalam 50 besar peringkat Fortune.
"Bu karen ini termasuk dirut terlama sejak reformasi. Dulu ada dirut yang beberapa bulan ganti lagi, beberapa bulan ganti lagi. Bu Karen ini sudah lima tahun penuh ditambah tahun ini sudah enam tahun lebih sedikit atau kurang sedikit. Sehingga saya pengen perusahaan supaya stabil," harap mantan Dirut PLN ini.
BACA JUGA: BUMN Sukses Terapkan Strategi Marketing
"Perusahaan itu perlu adanya pembangunan corporate culture atau budaya perusahaan. Perusahaan yung sering gantin pimpinan, nggak sempet membentuk corporate culture. Padahal, corporate culture itu penting untuk kemajuan perusahaan," imbuh pria yang punya moto kerja kerja kerja ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: DPR Setujui BUMN Setor Deviden Rp 41 Triliun
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balai Pustaka Urung Ditutup karena Desakan Budayawan
Redaktur : Tim Redaksi