jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pernah berniat untuk menutup PT Balai Pustaka. Hal itu dilakukan lantaran mendapatkan saran dari konsultan, untuk menutup perseroan yang sudah hampir tak bernyawa itu.
Hanya saja, niat tersebut akhirnya diurungkan lantaran banyak menuai protes, terutama dari para budayawan dan sastrawan yang menyesalkan keputusan itu.
BACA JUGA: Balai Pustaka Bakal Bikin Buku Elektronik
"Saran dari konsultan untuk dimatikan saja, mereka ragu BP (Balai Pustaka) dapat hidup lagi, karena teknologi sudah semakin canggih. Apakah masih bisa penerbit seperti BP diselamatkan, tapi begitu saya umumkan untuk ditutup, protes luar biasa dari budayawan dan sastrawan," ungkap Dahlan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/8) petang.
Namun, kata Dahlan, saat ini, Balai Pustaka sudah kembali pulih dan sehat. Meski, saat ini dalam buku keuangan Balai Pustaka masih tercatat negatif sebesar Rp 30 miliar. Oleh karena itu, dirinya meminta Balai Pustaka melakukan kuasi reorganisasi, seperti yang dilakukan oleh PT Asuransi Jiwa Sraya.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Segera Tiadakan Jabatan Wadirut di BUMN
"Saat ini labanya sudah Rp 5 miliar, sudah mulai sehat lagi. Balai Pustaka juga sudah bisa menerbitkan buku sastra," tandas mantan Dirut PLN ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Dahlan Iskan Persilakan Seluruh Dirut BUMN Curhat Padanya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Putusan MK
Redaktur : Tim Redaksi