Perusahaan Inggris Temukan Cara Menunda Menopause 20 Tahun

Selasa, 06 Agustus 2019 – 22:48 WIB
Gejala menopause. Foto: ilustrasi

jpnn.com, LONDON - Tetap prima di usia senja. Tawaran itulah yang diberikan ProFam. Perusahaan yang berbasis di Birmingham, Inggris, itu menawarkan prosedur operasi untuk menunda menopause hingga 20 tahun.

Biayanya GBP 7 ribu- GBP 11 ribu atau setara Rp 121,4 juta-Rp 190,7 juta. Sejauh ini sudah ada 9 perempuan berusia 22-36 tahun yang mencoba prosedur itu.

BACA JUGA: Diburu Polisi Inggris, David Mueller Ditangkap Petugas Imigrasi Ngurah Rai

"Kami tahu bahwa perempuan di dunia menderita karena menghadapi masalah menopause seperti peningkatan risiko penyakit kardiovaskuler, osteoporosis, depresi, dan lain sebagainya," ujar Simon Fishel, pendiri ProFam.

BACA JUGA: Atasi Sindrom Menopause dengan 6 Langkah Mudah Ini

BACA JUGA: Inggris Kembali Bikin Iran Tersinggung

The Guardian menjelaskan bahwa menopause juga menyebabkan suasana hati buruk, gelisah, sulit tidur, dan berkurangnya libido. Masalah-masalah tersebut bisa diatasi dengan operasi yang ditawarkan ProFam.

Pasien akan menjalani operasi selama 30 menit. Sebagian kecil ovariumnya dipotong lewat keyhole surgery alias operasi minim sayatan. Potongan itu lantas dibekukan dengan suhu minus 150 derajat Celsius.

BACA JUGA: Iran Punya Harapan Besar untuk Boris

Nah, saat si pasien memasuki fase menopause, potongan ovarium itu dicairkan dan dipasang lagi. Prosedur tersebut akan mengecoh tubuh sehingga siklusnya kembali ke masa ketika operasi dilakukan.

Periode penundaan menopause bergantung pada waktu operasi. Misalnya, operasi dilakukan saat usia 25 tahunan, maka proses menopause bisa mundur 20 tahun. Tapi, jika prosedur itu dilakukan di usia 40 tahun, mundurnya mungkin hanya sekitar 5 tahun.

Jika operasi dilakukan di usia muda, ada keuntungan lebih, yaitu bisa memperbaiki kesuburan. Dengan kata lain, pasien bisa memiliki anak di usia setengah abad. (sha/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Perang Inggris Makin Banyak di Selat Hormuz


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler