jpnn.com - Perusahaan rintisan asal Amerika Serikat yang berkonsentrasi dalam pengembangan mobil listrik, Faraday Future harus bersusah payah menjual sejumlah aset untuk bisa bertahan. Saat ini, diketahui Faraday Future tengah menjual tanah sekitar 900 hektare di Nevada.
Penjualan aset diharapkan bisa menutupi permasalahan keuangan termasuk keinginan membangun fasilitas produksi mobil listrik demi mewujudkan produksi dari mobil konsep pertama mereka yakni FF91.
BACA JUGA: Tesla Model 3 Kini Bisa Mengaspal Lebih Jauh
BACA JUGA: Tesla Gandeng Maxwell Lahirkan Baterai Mobil Listrik Paling Efisien
Rencana produksi FF91 sendiri sudah lahir sejak 2017, di mana perusahaan ingin membangun pabrik di Nevada dengan target mempekerjakan 13.000 karyawan. Sayang ini tertunda hingga sekarang.
BACA JUGA: Truk Listrik Lion Temani Produk Tesla
Diketahui, Faraday Future mengalami masalah keuangan, termasuk perselisihan pada 2018 dengan investor utamanya Evergrande Group, dan pada Oktober 2018 mengumumkan langkah PHK dan pemotongan pembayaran.
Padahal, Faraday Future telah digadang bakal menjadi pesaing kuat Tesla. Namun, rentetan masalah internal yang tidak pernah berakhir mencegah perusahaan rintisan ini berkembang.
BACA JUGA: Tesla Mulai Kelelahan di Cina
South China Morning Post melansir, bahwa Faraday Future sudah mencapai kesepakatan dengan calon investor baru yaitu Evergrande Health China. Diperkirakan, masa depan Faraday Future bisa membawanya bersinar. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Listrik Nissan Leaf Bersiap Melancong ke Indonesia Tahun Depan
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian