JAKARTA – Anggota Komisi III DPR, Aboebakar Alhabsy, menilai penangkapan Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang, Kolonel Antar Setia Budi oleh Badan Narkotika Nasional (BNN), merupakan tamparan keras bagi institusi TNI. Penangkapan itu menunjukkan perwira TNI pun tak kebal dari bahaya laten narkoba.
“Ini merupakan bukti tulang punggung keamanan negara telah dirasuki bahaya laten narkoba. Banyangin saja apa jadinya kalau tentara yang pegang senjata sedang sakau, ini sangat berbahaya untuk ketahanan negara,” kata Abobekar, Selasa (30/4).
Menurutnya, tertangkapnya Antar juga menampar institusi Polri. Sebab, ada dugaan pemasok narkoba ke Antar adalah oknum anggota Polri dari Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah berpangkat Brigadir.
“Apa jadinya kalau penjaga pertahanan dan keamanan republik ini sakau bareng? Apa lantas apa harus di-outsourcingkan? Ini kan tidak boleh terjadi,” kata Abobekar lagi.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menegaskan, ibarat penyakit maka persoalan narkoba harus diamputasi. Karenanya, jangan sampai ada toleransi untuk para anggota TNI dan Polri yang terlibat narkoba. “Harus dilakukan pemecatan agar tidak menular ke anggota yang lain,” tegasnya.
Lebih jauh Aboebakar mengatakan, perlu berbagai terobosan untuk menghindarkan anggota TNI dan Polri dari narkoba. Sebagai upaya preventif, lanjutnya, maka setiap jenjang pendidikan dan promosi sebaiknya dilakukan pemeriksaan narkoba. “Selain itu Mabes TNI dan Polri perlu melakukan kerjasama dengan BNN untuk melakukan tes urine secara rutin,” pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Konflik Pertanahan Jadi Isu Internasional
Redaktur : Tim Redaksi