Pesan Cak Imin untuk PBNU: Anda Kurang Ajar, Saya Hajar!

Kamis, 15 Agustus 2024 – 19:42 WIB
Muhaimin Iskandar. Foto: source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan dirinya bakal segan kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jika mereka sopan.

Cak Imin juga menyebutkan lebih baiknya jika PKB dan PBNU duduk bareng dan minum kopi bersama dengan niat yang baik.

BACA JUGA: Ada Isu Muktamar Ilegal Mengatasnamakan PKB, Cak Imin Minta Kapolri Tegas

"Loh, lebik baik kalau ngajak ngopi baik. Namun, ya niatnya yang sopan. Anda sopan, saya segan. Anda kurang ajar, saya hajar," ujar Cak Imin di Ponpes Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).

Saat ditanya apakah PKB dan PBNU akan kembali islah, Cak Imin mengatakan tidak ada urusannya, karena keduanya memiliki urusannya masing-masing.

BACA JUGA: Pedas! Cak Imin Balas Pernyataan Gus Yahya Soal PKB Seperti Mobil Rusak

Adapun PBNU berada di bawah ranah UU Ormas, sedangkan PKB melaksanakan UU Partai Politik.

"Enggak ada islah, wong enggak ada urusannya. Apa urusannya PBNU? Urusan sendiri, kita sendiri. Apanya yang diislahkan?" kata dia.

BACA JUGA: Jawab Gus Yahya, Cak Imin Pastikan Pansus Haji Tak Ada Urusannya dengan PKB & PBNU

Diketahui, Hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali panas akhir-akhir ini.

Hal tersebut terjadi setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) membentuk Panitia Khusus (Pansus) Angket Pengawasan Haji untuk mengusut penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang dinilai bermasalah.

PBNU juga membentuk Panitia Khusus (Pansus) PKB. Pansus itu merupakan hasil dari rapat pleno PBNU dan menetapkan Wakil Rais Aam KH Anwar Iskandar dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni sebagai ketua dan anggotanya.

Tim ini telah mengundang banyak tokoh baik yang masih aktif maupun yang saat ini sudah tidak lagi di PKB, tetapi namun memiliki kesejarahan dengan partai tersebut. 

Hasil kajian dari tim ini selanjutnya akan dibawa ke Pleno PBNU untuk diambilkan keputusan organisasi. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler