Pesan dari Founder Vamos Indonesia untuk Egy Maulana Vikri

Minggu, 27 Juni 2021 – 12:07 WIB
Egy Maulana Vikri. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Egy Maulana Vikri masih belum mengumumkan klub barunya usai kontrak di Lechia Gdansk tak jelas kelanjutannya.

Padahal, 30 Juni nanti kontrak Egy sudah kedaluwarsa.

BACA JUGA: Egy Maulana Vikri Diminati 2 Klub, Ada dari Polandia dan Satunya?

Menurut salah satu penggiat pembinaan sepak bola dan Founder Vamos Indonesia Fanny Riawan, fenomena banyak pemain Indonesia di Eropa itu bagus dan perlu didorong.

Namun, kata dia, perlu juga dipahami karakter dan filosofi bermain di liga di negara yang dituju tersebut.

BACA JUGA: Vonis Rizieq Dituding Skenario Pilpres 2024, Kapitra Pertanyakan Orangnya, Sebut Nama Tokoh-tokoh Ini

Soal Egy Maulana Vikri, menurut Fanny yang dibutuhkan pemain 20 tahun itu saat ini bukanlah klub besar dengan nama besar dan banyak pemain bagus di klub tersebut.

Dia menilai, kebutuhan pemain asal Medan itu ialah mendapatkan menit bermain.

BACA JUGA: Blak-blakan, Yuni Shara Temani Anak Nonton Film Dewasa

"Poinnya ialah minutes of play atau menit bermain. Kunci sukses pemain sepak bola itu di menit bermain, percuma di klub bagus tetapi enggak dapat minutes of play," tuturnya.

Fanny kemudian menyontohkan soal Egy yang posturnya 170 sentimeter saja tak sampai. Karena itu, pemain-pemain Indonesia perlu membaca sejarah pemain yang posturnya kecil untuk ukuran Eropa namun bisa sukses.

Antoine Griezmann misalnya, dengan postur hanya 175 sentimeter, menurut Fanny dia kecil bagi ukuran Eropa.

Namun, dengan pola pikir pembinaan yang tepat dan memahami filosofi sepak bola di negaranya, dia akhirnya memilih untuk berlatih di akademi di Spanyol.  

"Dia waktu di Prancis banyak akademi yang enggak mau, karena dianggap kurus dan kecil. Karena itu dia ke Spanyol dan memulai di Real Sociedad, dengan sistem yang tepat, dia menjelma jadi pemain hebat kan," tuturnya.

Kemudian, dari sisi sepak bola Indonesia yang tak dikenal di Eropa. Menurut Fanny, baiknya pemain Indonesia memulai dari kasta yang rendah dulu agar mendapatkan menit bermain dan proses yang bagus, baru setelah menonjol tinggal memanen hasilnya.

"Sebaiknya memulai karier dari bawah. Jamie Vardy saja pernah kan memulai dari Divisi Tujuh di Liga Inggris, jadi dapat minutes play bertahap," terangnya.

Karena itu, dia meminta agar dukungan kepada pemain Indonesia yang ada di Eropa tidak surut. Sembari sang pemain mencari cara lain agar mendapatkan menit bermain dan kesempatan menembus tim utama. (dkk/jpnn)


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler