jpnn.com, SUKOHARJO - Wadah silaturahmi bagi pesilat Indonesia bernama Jawara Indonesia (JAWI) terbentuk dan diresmikan pada Selasa (28/9) di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Peresmian wadah bagi para pesilat perwakilan perguruan pencak silat se-Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan saat vaksinasi covid-19 digelar anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen kepada para pesilat dari berbagai perguruan di Kabupaten Sukoharjo.
BACA JUGA: Ketum Gemura Geram Dengar Menteri Bahlil Merendahkan Bela Diri Pencak Silat
Program vaksinasi ini bekerja sama antara Kodim 0726 Sukoharjo dan Omah Sambung Sukoharjo dan dihadiri Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan, Wakapolres Kabupaten Sukoharjo Kompol Teguh Prasetyo, dan Ketua Omah Sambung Sukoharjo Derri Adhy Gunawan.
Sementara, perguruan silat diwakili oleh PSHT, PSHW, Pagar Nusa, Tapak Suci, IKSPI Kera Sakti, Perisai Diri, Satria Piningit, Pandan Alas, ASAD serta beberapa perguruan lain.
BACA JUGA: Menurut Gus Nabil, Perubahan Istilah PPKM Darurat yang Diumumkan Pak Luhut Tak Penting
Terkait peresmian wadah tersebut, Ketua Umum JAWI Muchamad Nabil Haroen yang akrab disapa Gus Nabil mengatakan pembentukan dan peresmian wadah tersebut tidak lepas dari niatan untuk menjaga silaturahmi antarpesilat dari berbagai macam golongan dan perguruan.
“Selama ini, ada tantangan mendasar, yakni para pesilat tersekat dalam kelompok, perguruan, organisasi, komunitas dan lembaga-lembaga yang berbeda,” kata Gus Nabil.
BACA JUGA: Klasemen Kasus Corona di Indonesia: Jawa Timur Mengerikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama ini mengatakan apabila dirunut, sesungguhnya ilmu-ilmu pesilat yang didapatkan itu merujuk pada muara yang sama yakni dari jaringan kiai hingga Nabi Muhammad SAW.
“Tradisi, laku dan sanad ilmu berbeda-beda tetapi merujuk pada muara ilmu dan tujuan yang sama,” tegas politikus PDI Perjuangan ini.
Kehadiran JAWI, menurut Gus Nabil, semata-mata ingin menguatkan silaturahmi dan sebagai rumah bersama bagi semua golongan pesilat untuk bersama-sama menjaga Indonesia.
Selain itu, menurut dia, Jawara Indonesia ingin mendorong agar silat dan bela diri menjadi identitas Indonesia di level dunia.
Dia mengakui kalau selama ini silat sudah diakui oleh UNESCO di level dunia.
"Tentu saja ini menjadi modal besar untuk mengangkat kekayaan budaya Indonesia di level dunia. Bahwa silat ada unsur seni, budaya, fisik hingga kecerdasan mental dan spiritual,” ujar Gus Nabil.
Gus Nabil juga mengatakan para pesilat ingin menjadi bagian dari solusi bersama untuk mengawal Indonesia, terutama dalam menghadapi pandemik.
“Kami bersama-sama menggelar vaksinasi dan edukasi protokol kesehatan serta program pasca-pandemi. Ini segaris dengan apa yang dilakukan pemerintah Indonesia,” kata Gus Nabil.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich