jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang penyintas Covid-19 bernama Singgih Wiryono menerangkan, pesan seorang ibu sangat penting dan krusial dalam menghadapi virus corona.
Khususnya untuk menjaga optimisme kesembuhan.
BACA JUGA: Satgas Minta Masyarakat Paham soal Istilah Medis Seputar Covid-19, Jangan Tersesat
"Pesan ibu saya, jangan sampai sakit, karena kalau sakit siapa yang jaga," ujar Singgih dalam talkshow "Perjuangan Penyintas Melawan Covid-19" di Graha BNPB Jakarta, Senin (19/10).
Singgih yang diketahui sebagai wartawan salah satu media online itu menambahkan, dia di Jakarta merantau bersama istri.
BACA JUGA: Warning Pak Doni jelang Liburan Panjang: Pelesiran Aman & Nyaman Tanpa Kerumunan
BACA JUGA: Padi Reborn Rilis Lagu Ingat Pesan Ibu
Dia pun sempat menjalani masa isolasi di rumah.
"Selama isolasi, saya tinggal di kamar dan istri saya yang memenuhi semua yang saya perlukan," tambah dia.
Selama menjalani masa isolasi, Singgih terbantu dengan dukungan dari istri.
Sang istri makin detail dalam menjaga kebersihan rumah dan lebih berhati-hati ketika melakukan komunikasi dengan dirinya.
Selain dari keluarga, Singgih juga mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar.
"Saya sampai malu dan merasa merepotkan tetangga karena Pak RT selalu menyediakan sarapan buat saya dan kiriman paket masker serta hand sanitizer yang sudah memenuhi rumah," urai Singgih.
Meski merasa kurang nyaman karena mendapatkan perhatian lebih, Singgih kembali teringat pesan lainnya dari sang ibu.
"Roda kehidupan itu berputar. Ketika kita di atas kita harus menolong yang di bawah, begitu sebaliknya," tandas Singgih.
Diketahui, Satgas Covid-19 memiliki kampanye #ingatpesanibu untuk mengurangi penularan virus corona.
Kampanye tersebut disampaikan lewat video klip musik berdurasi 30 detik dengan menggandeng Band Padi Reborn.
Lagu ini mengampanyekan pentingnya #pakaimasker, #cucitanganpakaisabun, dan #jagajarakhindarikerumunan. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan