jpnn.com, JAKARTA - Sri Paus Fransiskus memimpin misa suci akbar bersama sekitar 85.000 umat Katolik yang datang dari seluruh Indonesia di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada Kamis (5/9).
Dalam homilinya, Paus mengungkapkan sebuah pesan indah menguatkan untuk semua orang yang takut menghadapi risiko kegagalan dalam hidup.
BACA JUGA: Inilah Isi Deklarasi yang Ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Istiqlal
Awalnya Paus Fransiskus menjelaskan tentang Injil Lukas yang menulis tentang kisah Yesus naik perahu bersama rasulnya Petrus mengarungi laut untuk menebar jala dan menangkap ikan. Dalam ayat di bacaan injil tersebut menulis bagaimana Petrus yang mengeluhkan tidak mendapatkan ikan saat menebar jalanya. Dia menjadi putus asa.
Namun, Yesus meminta Petrus untuk kembali menebarkan jalanya dan menghadapi risiko yang akan dihadapinya. Mukjizat pun terjadi, jala yang ditebar Petrus di laut bisa mendapatkan banyak ikan.
BACA JUGA: Guru Muslimah Asal Buton Menangis Terharu bisa Berhadapan Langsung dengan Paus Fransiskus
Dalam hal ini, menurut Paus Fransiskus, Yesus mengajak semua manusia untuk berani menebarkan jala dalam menghadapi kehidupan, terutama untuk umat Katolik agar menebar jala berupa injil dan cinta kasih pada dunia.
“Dia memanggil kita untuk berani menebarkan jala injil ke lautan dunia. Sabda-Nya mengundang kita untuk membuka jalan kehidupan, melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasaan buruk, dari rasa takut, dan berani menalani kehidupan baru,” tutur Kepala Negara Vatikan tersebut.
BACA JUGA: Umat Kristiani di Indonesia Punya Sejumlah Harapan yang Ingin Disampaikan Kepada Sri Paus
Paus Fransiskus mengingatkan bahwa manusia tak perlu tinggal dalam rasa hampa dan merasa terhalang oleh kegagalan. Menurutnya, semua bisa seperti Petrus yang mencoba kembali bangkit dari kegagalan dan akhirnya menuai keberhasilan.
“Tentu saja selalu akan ada kesulitan-kesulitan dan alasan-alasan untuk mengatakan tidak. Marilah kita melihat sekali lagi sikap Petrus: datang dari satu malam yang sulit ketika Ia tidak menangkap apa-apa, lelah dan kecewa, tetapi, daripada tinggal seolah-olah dilumpuhkan di dalam rasa hampa atau terhalang oleh kegagalannya sendiri, dia berkata: ‘Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga’ Kemudian, sesuatu yang mengejutkan terjadi, yakni mukjizat penuhnya perahu dengan ikan sampai hampir tenggelam. Melalui kerendahan hati dan iman yang sama seperti Petrus, kita juga diminta untuk tidak tetap menjadi tawanan dalam kegagalan kita,” ujar Paus Fransiskus. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia