jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong pembelajaran hybrid. Kombinasi pembelajaran daring dan luring ini dinilai lebih aman diterapkan di masa pandemi Covid-19, walaupun kasusnya mulai melandai.
"Alhamdulillah upaya kita untuk menangani pandemi Covid-19 cukup berhasil dibandingkan banyak negara lain di dunia," kata Jokowi saat memberikan sambutan pada HUT ke-76 PGRI dan HGN 2021, Sabtu (27/11).
BACA JUGA: Berbagi Inspirasi di Hari Guru, NET Hadirkan Ganjar Pranowo dan Emil Dardak
Menurut Jokowi, pembelajaran tatap muka (PTM) sudah bisa dimulai. Namun, dia mengingatkan masyarakat harus tetap waspada. PTM harus dimulai dengan penuh kehati-hatian dan pemanfaatan teknologi tetap perlu dioptimalkan.
"Pembelajaran luring perlu dikombinasikan dengan cara disiplin, testing, dan tracing harus terus dilakukan," ujarnya.
BACA JUGA: Hari Guru Nasional, Basarah Ingatkan Guru Waspadai Ancaman Ideologi Transnasional
Jika kasus positif di sekolah atau di keluarga siswa maka harus dilakukan antisipasi secepatnya. Jokowi mengatakan penggunaan teknologi digital ini harus terus dilanjutkan.
"Saya mengharapkan semua sekolah merancang sistem pembelajaran yang efektif, merancang hybrid learning dengan metode kombinasi antara luring dan dari itu," ucapnya.
BACA JUGA: Kasal Cup 2021 Pertandingkan 6 Cabang Olahraga Perairan
Selain itu materi-materi pembelajaran harus lebih konstekstual, lebih relevan dan lebih kontributif.
Jokowi meminta para guru membuat materi dan metode pembelajaran yang lebih menarik agar siswa dengan mudah menyerapnya.
Dalam HUT PGRI, Jokowi juga menyentil kebijakan Merdeka Belajar yang harus dimanfaatkan secara maksimal. Program sekolah penggerak diharapkan bisa menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan.
"Program guru penggerak diharapkan mendorong transformasi pendidikan Indonesia dengan makin meningkatkan kualitas guru yang mengembangkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa," tegas Jokowi.(esy/jpnn)
Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad