Pesan Kavling Kuburan Berdampingan

Sabtu, 07 November 2009 – 07:52 WIB
PERSAHABATAN. Laiknya, pesan rumah secara berdampingan adalah hal biasa dalam sebuah persahabatan. Namun, tidak bagi dua sahabat Anya Dwinov dan Olga , yang konon sudah pesan kavling kuburan berdampingan. Demi persahabatan mereka, yang diikrarkan sampai matai itu. Foto : ist
JAKARTA - Banyak yang tidak tahu bahwa Anya Dwi Novita Pahlawanti alias Anya Dwinov dan Olga Lidya menjalin persahabatan tidak hanya untuk urusan kerjaMereka bertekad terus berteman sampai mati

BACA JUGA: Sineas Tolak Menbudpar

Hal itu mereka buktikan dengan membeli kavling tanah untuk kuburan berdampingan.
 
Begitulah, kata Anya, tekad persahabatan itu mereka bawa sampai ke liang kubur
Olga mengatakan, belum lama ini dirinya dan Anya pesan makam di kompleks pemakaman San Diego, Karawang, Jawa Barat

BACA JUGA: Beli Babi Mini untuk Natalan

"Awalnya, ada saudara yang meninggal dan dikubur di sana," kata Olga saat wawancara di Plasa Senayan akhir pekan lalu.
 
Anya menambahkan, awalnya mereka mencari rumah tinggal yang pas agar bisa berdampingan
"Tapi, malah akhirnya kami pilih rumah masa depan," kata perempuan kelahiran Jakarta, 10 November 1982, itu lantas tertawa

BACA JUGA: Status Jandanya Masih Tertunda

"Ya, itu investasi untuk selamanya," imbuhnyaMereka pesan kavling pada April lalu.
 
Untuk investasi hasil kerja di bidang entertainment, mereka join membuka usaha di bidang kulinerAwal tahun ini, Anya dan Olga membuka restoran Elbow Room di Kemang"Namanya Elbow karena tempatnya memanjangKalau masuk ke sana, pengunjung akan sikut-menyikutItu dibuat untuk menciptakan keakraban," papar Anya.
 
Memang, kata Olga, banyak kasus persahabatan yang rusak karena masalah uangTerkait dengan hal itu, mereka mengatakan telah membahasnya sejak awal"Jujur dan harus komitmenItu prinsip kamiKami membahas ini sejak duitnya belum adaKami juga membicarakan hak dan kewajiban sampai yang terkecilNggak ada yang boleh sakit hati kalau bicara soal uang," tegas Olga yang sebelumnya membuka beberapa bisnis di bidang sama.
 
Untung, kata Olga, dirinya punya banyak kesamaan dengan AnyaPersamaan itulah yang membuat persahabatan mereka langgeng, bahkan saat bisnis bersama sekalipun"Kesamaan kami adalah cuek, nggak ribet, dan nggak gampang tersinggungAku bisa ngomong apa saja ke AnyaAnya juga begitu," ucap perempuan keturunan Tionghoa itu, mantap.
 
Anya merasa Olga adalah kritikus penampilannya yang paling canggihBegitu pun sebaliknya?Dia juga suka mengkritik saya karena antingku suka beda antara kanan dengan kiri,? sahut Olga.Sekitar tiga tahun Anya dan Olga bersahabatMereka bertemu ketika terlibat di acara Newsdotcom di MetroTV ?sekarang acaranya berubah menjadi Negeri Impian di TVOne"Sejak pertama ketemu pas syuting, lama-kelamaan kok nyambung," ucap Anya.
 
Karena Olga, Anya mengatakan semakin giat mengikuti perkembangan politik di IndonesiaAwalnya, kata Anya, dirinya malas berurusan dengan masalah politik"Olga itu nggak pelit ilmuDulu, kali pertama terjun ke Republik Mimpi, aku nol pengetahuan tentang politikSaat ketemu (mantan presiden) Gus Dur itu di episode pertamaku, badan basah semua karena keringatAkhirnya, pertanyaan A sampai Z dijawab semua sama Olga,"puji Anya.
 
Yang lebih penting lagi, menurut mereka, tidak akan pernah terjadi perkelahian gara-gara rebutan priaTipe laki laki idaman mereka jauh berbeda"Kami beda tipe cowokKami juga nggak punya yang namanya no hurt feeling,"jelas Anya"Kami anti berantem gara-gara cowokYang pasti, kami beda jurusan (soal cowok)," tambah Olga(gen/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Sama Suami di Panggung


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler