jpnn.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof DR Gatot Eddy Pramono Msi memimpin upacara pembukaan pendidikan Sespimpti Dikreg 32, Sespimen Dikreg 63, dan Sespimma Dikreg 69 Tahun 2023, Selasa (14/3).
Dalam penyampaiannya, Wakapolri berpesan kepada ratusan peserta atau siswa program pendidikan ini untuk dapat mengikuti seluruh proses belajar dan kegiatan lainnya dengan baik.
BACA JUGA: 7 Pamen di Polda Riau Lulus Sespimmen Polri, Ini Daftarnya
Diungkapkan Komjen Gatot, selain personel Polri, ada pula personel TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara yang ikut dalam pendidikan. Ada juga yang dari kementerian atau kelembagaan seperti kejaksaan dan Kemenkumham.
"Dari mancanegara itu ada. Dari Singapura, dari Kongo, satu lagi dari Timor Leste. Pendidikan akan berlangsung selama 7 bulan untuk pendidikan Sespimti dan Sespimen Polri. Sedangkan untuk Sespimma Polri itu akan dibagi 2 angkatan masing-masing 4 bulan," kata Wakapolri.
BACA JUGA: Pesan Kapolri Kepada Para Lulusan Sespimti
Komjen Gatot mengatakan bahwa pendidikan ini adalah untuk melahirkan perwira-perwira menjadi pemimpin-pemimpin yang handal, pemimpin yang mampu beradaptasi menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
Ia memaparkan para peserta didik diminta juga mampu beradaptasi dengan era digitalisasi dan globalisasi dewasa ini, serta melakukan perubahan dengan berinovasi dan berkreasi.
BACA JUGA: Rahmat Terharu Mendapat Bantuan Sembako dari Sespimti TA 2020 Â
"Baik dari teori, praktik, kemudian bersinergi, berkolaborasi bersama-sama antara Polri, TNI, teman-teman kementerian, lembaga. Kita ingin melahirkan pemimpin-pemimpin yang nantinya tangguh, modern, cerdas, adaptif, tapi juga pemimpin yang memiliki moral, etika dan integritas," ulasnya.
Menurut Komjen Gatot, para peserta didik akan diajarkan mulai dari menghadapi situasi yang paling ringan sampai dengan situasi yang paling kompleks serta bagaimana cara mengatasinya. Ilmu yang didapat, diharapkan dapat diimplementasikan setelah lulus pendidikan.
Komjen Gatot turut menyinggung soal persiapan pengamanan rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu). Ia menyatakan, Polri khususnya telah menyiapkan langkah antisipasi, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan rutin kepolisian dan kegiatan rutin kepolisian yang ditingkatkan.
"Diharapkan setiap tahapan Pemilu sampai puncaknya nanti, yaitu pencoblosan bahkan mungkin sampai pelantikan nanti presiden dan wakil presiden, itu semuanya bisa berjalan dengan aman," ujarnya.
Komjen Gatot menyebut, setiap tahapan Pemilu pasti ada potensi-potensi kerawanan. Maka dari itu Polri bersama TNI, termasuk kementerian lembaga terkait, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat berupaya meminimalisir potensi tersebut agar tidak berkembang menjadi gangguan Kamtibmas yang lebih besar.
"Nanti mulai Oktober semuanya sudah menyiapkan yang namanya Operasi Mantap Brata di seluruh Indonesia, terpusat operasinya. Tentu dalam rangka kegiatan pengamanan pemilihan calon presiden dan wakil presiden," sebut Wakapolri.
Untuk anggota legislatif yang termasuk di daerah, dan pemilihan kepala daerah mulai dari gubernur, bupati, walikota, dinamakan Operasi Mantap Praja.
Ditambahkan Komjen Gatot, berbeda dalam pilihan dalam memilih calon, adalah hal yang biasa. Yang pasti suasana yang kondusif harus terus dijaga.
"Jangan karena berbeda pilihan kita bercakar-cakaran, yang berdampak kepada bangsa ini. Jaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI harga mati," pungkasnya.
Untuk diketahui peserta didik Sespimti angkatan 32 tahun 2023 berjumlah 90 orang. Terdiri dari Polri 73 Kombes, TNI 15 Kolonel, Kejaksaan 1 orang dan Kemenkumham 1 orang. Turut hadir dalam upacara pembukaan, Dansus TNI, Kalemdiklat Polri, Kepala Sespim, Panglima Armada RI, dan Aspers Wakil Panglima TNI. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Rizki Ganda Marito