Pesan Menko PMK untuk Perempuan Indonesia di Hari Kartini

Sabtu, 21 April 2018 – 14:52 WIB
Hari Kartini. Ilustrasi: Ardisa Barack/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani punya pesan untuk kaum perempuan Indonesia pada momen Hari Kartini, Sabtu (21/4). Menurutnya, pemerintah memberi ruang luas bagi kaum perempuan Indonesia untuk berperan dalam memajukan bangsa.

“Perempuan bisa menyejahterakan dirinya, menyejahterakan keluarganya, baru kemudian menyejahterakan lingkungannya. Itu yang harus dimiliki semua perempuan,” kata Puan.

BACA JUGA: Hari Kartini, Menteri Siti Jadi Pemenang Kebaya Terbaik

Curu Proklamator RI Bung Karno itu menuturkan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini punya komitmen tinggi dalam memajukan perempuan Indonesia. Hal itu juga demi memajukan Indonesia secara keseluruhan.

Sebagaimana spirit yang diusung Kartini soal pentingnya literasi, pemerintah juga sedang getol menekan angka buta huruf. Di antaranya melalui relawan literasi dan membangun lebih dari 6.000 taman bacaan masyarakat (TBM).

BACA JUGA: Ibu Iriana dan Mufidah Kompak Pakai Pink di Hari Kartini


Menko PMK Puan Maharani mengunjungi Pondok Pesantren Tahfiz de Muttaqin di Desa Denokan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Selasa (3/4). Foto: Kemenko PMK)

Selain itu, pemerintahan Presiden Jokowi juga menggenjot program Kartu Indonesia Pintar (KIP) demi memajukan pendidikan. Demi menggenjot literasi pula, pemerintah menggratiskan pengiriman buku melalui Kantor Pos setiap 17 Agustus.

BACA JUGA: Pesan Menteri Siti untuk Para Kartini Masa Kini

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2017 masih ada sekitar 3,4 juta orang Indonesia yang buta huruf. Namun, angka itu menurun dari 5,9 juta pada 2014.

Mayoritas warga yang buta huruf adalah perempuan. Jumlahnya mencapai 2.258.990 di antaranya adalah perempuan.

“Semangat Kartini selalu menginspirasi kami meluaskan akses pendidikan dan menekan angka buta huruf,” ungkap Puan.

Politikus PDI Perjuangan itu juga menyinggung latar belakang sejarah Hari Kartini. Menurutnya, penetapan 21 April sebagai Hari Kartini berdasar Keputusan Presiden RI Nomor 108/1964 tanggal 2 Mei 1964.

Hari Kartini diperingati setiap 21 April atau bertepatan dengan hari kelahiran tokoh emansipasi perempuan kelahiran Jepara itu. Puan pun mengharapkan semangat Kartini dalam mencerdaskan bangsa dan memperjuangkan emansipasi perempuan terus dijaga.

“Habis gelap terbitlah terang. Kalimat penuh makna dari Kartini itu harus menginspirasi kita untuk menjadi bangsa yang optimistis, bangsa mandiri, bekerja sama mencapai tujuan yang lebih baik,” ujarnya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Shania, Contoh Kartini Segudang Prestasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler