Pesan Menteri Yohana Untuk Perempuan Marginal dan Anak Yatim

Kamis, 15 Juni 2017 – 23:35 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise. Foto: Humas Kementerian PPPA

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise memanfaatkan bulan suci Ramadan kali ini untuk menjalin tali silaturahmi dan berbagi dengan kaum perempuan marginal dan sejumlah anak yatim.

Acara silahturahmi itu dilakukan dengan buka puasa bersama yang digelar di kantornya.

BACA JUGA: Menteri Yohana: Peran Perempuan Indonesia Tidak Diragukan Lagi

"Saya atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi seluruh umat Muslim. Ramadan menjadi bulan baik yang bisa memberikan banyak hikmah bagi kita, mengajarkan dan menumbuhkan semangat solidaritas sosial sehingga tercipta kehidupan sosial yang religius, bermoral, demokratis, harmoni, kebersamaan, toleransi, dan saling menjunjung tinggi martabat kemanusiaan tanpa diskriminasi. Saya berharap kegiatan ini bisa memberikan energi positif bagi masa depan perempuan, laki-laki, anak perempuan, dan anak laki-laki", tutur Menteri Yohana saat acara buka bersama itu.

Menteri Yohana mengatakan kegiatan ini merupakan aksi nyata yang harus dikembangkan di seluruh elemen masyarakat, karena sejalan dengan upaya pemerintah, khususnya Kemen PPPA melakukan pemberdayaan kaum perempuan marginal (terpinggirkan).

BACA JUGA: Banten Sumber Perdagangan Manusia

Terutama dengan memberikan bantuan sesuai potensinya sehingga mereka bisa hidup mandiri.

Demikian halnya dengan anak-anak yatim yang dinilai memiliki kondisi yang rentan sehingga harus dilindungi dan dipenuhi hak-haknya.

BACA JUGA: Anggaran Responsif Gender Tak Cukup Hanya Lewat KPPPA

Menteri Yohana mengatakan, kementeriannya telah melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan kesetaraan gender.

Yakni kesamaan kondisi bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh kesempatan dan hak-haknya sebagai manusia, mewujudkan keadilan gender antara perempuan dan laki-laki dalam menjalankan peran dan fungsinya.

Kemudian melaksanakan perlindungan perempuan dengan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya secara konsisten dan sistematis, dan menjamin pemenuhan hak-hak anak agar bisa hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi.

"Kami menyadari untuk meningkatkan upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak tidaklah mudah. Harus diwujudkan dengan aksi nyata. Oleh karena itu, sejak 2016 lalu, Kemen PPPA memiliki program unggulan Three Ends, yakni upaya untuk mengakhiri tiga hal satu akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, dua akhiri perdagangan orang, dan terakhir akhiri ketidakadilan akses ekonomi terhadap perempuan. Saya berharap program ini mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat untuk kemajuan perempuan dan anak Indonesia," pungkasnya. (adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler