Pesan Pak Anies Baswedan kepada Para Pendidik di Tengah Wabah Virus Corona

Senin, 04 Mei 2020 – 16:53 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh pendidik membaca tulisan-tulisan Ki Hajar Dewantara dalam rangka perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di tengah wabah virus corona.

"Apalah arti sebuah peringatan kelahiran kalau kita tidak membaca (hasil pemikirannya). Karena itu saya minta kepada seluruh kepala dinas, Ibu Kadis Pendidikan, wajib semuanya membaca untuk mengetahui apa yang seharusnya ada di pendidikan kita," kata Anies menyampaikan arahannya dalam Upacara Digital Hari Pendidikan Nasional yang dirayakan di DKI Jakarta, Senin (5/4).

BACA JUGA: Demi Rakyat, PSI Desak Anies Baswedan Tarik Rp 560 Miliar Commitment Fee Formula E

Menurut Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu, tulisan dan buah pikir Ki Hajar Dewantara sangat berkaitan erat dengan sistem pengajaran yang saat ini dilakukan di negara-negara maju termasuk juga beberapa sekolah di Jakarta.

Anies berharap usai membaca tulisan Ki Hajar Dewantara, para pengajar dapat mempraktikan teknik-teknik pengajaran yang sesuai bagi peserta didik di tengah pandemi COVID-19 yang menyebabkan keterbatasan jarak.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Siapkan Seribu Kuburan Untuk Hadapi Kemungkinan Terburuk

"Diksi yang digunakan adalah diksi lama, tapi pemikiran yang terpancar adalah pemikiran yang baru yang masih relevan hari ini. Mari kita lakukan itu untuk memastikan semua berjalan dengan baik," ujar Anies.

Ia pun meminta tenaga pengajar di Jakarta tidak malu untuk belajar dari sistem pendidikan negara-negara lainnya yang sudah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh akibat COVID-19.

BACA JUGA: Anak Buah Anies Baswedan Sikat Restoran yang Jual Miras di Bulan Ramadan

"Saya mengajak kepada semuanya, jangan mencoba selesaikan masalah sendirian. Lihatlah praktik-praktik terbaik dari seluruh dunia, ambil pengalaman mereka gunakan di Jakarta," ujar Anies.

Hal itu dilakukan agar tenaga pengajar dapat menemukan solusi yang lebih cepat dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga pengajaran jarak jauh lebih efektif.

"Kita tidak perlu melakukan yang biasa disebut 'reinventing the wheel', dengan cara seperti itu, kita seperti mencoba mencari solusi tapi sebenarnya sudah dilakukan di tempat lain. Jadi yang perlu kita lakukan dengan perbanyak kegiatan seperti ini dengan berbagai tempat di dunia untuk mengambil praktik-praktik terbaik," ujar Anies. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler