jpnn.com - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengingatkan para pelaku penerbangan nasional mewaspadai sebaran abu vulkanik akibat gunung meletus.
Di mana Gunung Sinabung meletus pada Sabtu (20/5) dan di hari yang sama Gunung Dukono juga meletus.
BACA JUGA: Kolaborasi Bandara dan Teknologi Digital Diyakini Bakal Mantap
Debu-debu vulkanik halus tersebut bisa tersedot ke dalam mesin pesawat dan menyebabkan mesin rusak atau terbakar.
Selain itu, sebaran abu yang pekat di sekitar bandara juga bisa menyebabkan jarak pandang menjadi pendek dan terbatas.
BACA JUGA: KM Mutiara Terbakar, Menhub Siapkan Sanksi Tegas
"Dua hal ini bisa menyebabkan keselamatan penerbangan terganggu," ujat Agus dalam siaran persnya.
Agus menegaskan keselamatan penerbangan merupakan hal yang utama. Para pelaku operasional penerbangan harus berani menolak bila ada pihak-pihak yang memaksakan kehendak, yang tidak sesuai dengan keselamatan penerbangan.
BACA JUGA: Sabar! Pelabuhan Tanjung Api-Api Beroperasi Desember 2017
“Saya ingatkan kepada semua insan penerbangan, terutama para pilot dan ATC, para General Manager, serta Kepala Bandara agar mewaspadai sebaran abu vulkanik ini. Sebelum melakukan operasional penerbangan, harus selalu meminta data dan pertimbangan dari BMKG setempat," tutur Agus.
"Jangan memaksakan untuk terbang jika memang keadaan tidak memungkinkan. Sedangkan bagi pesawat yang sudah terbang, pilot harus selalu berkoordinasi dengan pihak ATC untuk memberitahu jalur udara (airways/ ATS Route) yang aman dari sebaran abu vulkanik tersebut,” imbuh Agus.
Karena itu, Agus juga mengimbau kepada segenap penumpang pesawat untuk maklum bila terjadi keterlambatan penerbangan akibat peristiwa alam.
“Kepada penumpang pesawat, kami sampaikan agar bersabar dan memaklumi untuk menunggu sampai keadaan cuaca kondusif aman untuk penerbangan demi keselamatan bersama," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mudik Gratis, Kemenhub Siap Angkut 8.510 Sepeda Motor dan 64.900 Penumpang
Redaktur & Reporter : Yessy