jpnn.com, JAKARTA - Eks kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menyatakan partai berlogo bintang mercy itu harus jadi petarung, bukan cengeng.
Dia juga menyoroti Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merupakan anak dari Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
BACA JUGA: Aipda Rudi Suryanto Resmi Dipecat dari Polri, Pangkat dan Seragam Dicopot, Lihat
"Jangan cengeng, jadilah petarung, karena memang anaknya (AHY) bagaimana mau diangkat, pangkatnya mayor pensiunan. Bicara mayor di Jakarta itu kapolsek kalau polisi, kalau tentara koramil. Ini mau calon presiden? dipoles bagaimana pun ya segitu saja," kata Ruhut kepada JPNN.com, Sabtu (17/9)
Pria yang kini menjadi politikus PDI Perjuangan itu juga mengatakan Demokrat tidak perlu khawatir dan suuzan.
BACA JUGA: Oknum Polisi Pemukul Prajurit TNI di Palembang Diperiksa Psikolog, Oh Ternyata
"Tidak baik suuzan. Memang enggak akan jadi calon, kok. Bagaimana caranya kalau dia bersama PKS, kan tidak penuhi syarat, sekarang tinggal mengharapkan Pak Surya Paloh," lanjutnya.
Selain itu, dia juga menyoroti pernyataan AHY yang menyebutkan pemerintah gunting pita infrastruktur yang sebelumnya direncanakan oleh rezim SBY.
BACA JUGA: Identitas Jasad Terbakar di Semarang Terungkap, Kombes Iqbal Beber Fakta Terbaru
"Apa pun infrastruktur, kalau belum finishing masih jauh, yang dia katakan tinggal gunting pita itu sudah finishing enggak? Dia mengerti enggak tentang bangunan? Belum finishing jangan banyak omong, jangan banyak bacot," lanjutnya.
Tak hanya itu, Ruhut juga menyinggung soal mega proyek Hambalang yang mangkrak di rezim SBY.
BACA JUGA: Oknum Polisi Pemukul Prajurit TNI di Palembang Diperiksa Psikolog, Oh Ternyata
"Buktinya itu Hambalang. Hambalang itu mau dibenahi oleh Pak Jokowi. Dia sudah datang ke sana, tetapi sudah terlalu parah hancurnya, merampok berapa triliunnya, kan itu. Jadi, sudahlah tidak perlu cengeng, itu pesan saya, ya," pungkas Ruhut.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra