jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah melepas 6.296 guru garis depan (GGD) ke tempat tugas masing-masing.
Menurut Sekjen Kemendikbud Didik Suhardi, keberadaan para GGD ini sangat penting, terutama dalam memerkuat desa dan daerah terdepan, terluar, terdepan (3T).
BACA JUGA: Honorer Mendapat Prioritas jadi Guru Garis Depan
"GGD menjalankan tugas mulia, bagaimana mencerdaskan anak bangsa di tengah keterbatasan," kata Didik saat pelepasan GGD di Kantor Kemendikbud, Selasa (12/9).
Dia menambahkan, masa penempatan masing-masing GGD berbeda.
BACA JUGA: 5.897 Guru Garis Depan Berangkat ke Tempat Tugas
Minimal sepuluh tahun. Semuanya bergantung kebijakan daerah.
Hal ini berbeda dengan sebelumnya yang tidak ada ketentuan tahunnya.
BACA JUGA: Ini Daftar Penerima Penghargaan Anugerah Aksara 2017
Alhasil, banyak GGD yang baru mengabdi dua tahun sudah minta pindah sehingga sekolah mengalami kekurangan guru.
"Ini yang jadi GGD adalah orang-orang lapangan yang terpilih dan dipilih. Jadi, jangan sampai GGD mengeluh karena begitu memutuskan menjadi GGD sudah tahu risikonya," kata Mendikbud Muhadjir Effendy.
Dia mengibaratkan GGD dengan pasukan elite dan khusus di tentara.
GGD dianggap sebagai pasukan khusus yang tahan banting, mampu bekerja sendiri dalam menyelesaikan tugas, dan bisa bertahan dalam kondisi sesulit apa pun.
"Jadilah sebagai pemenang. Jangan pulang kalau belum bisa menaklukkan musuh yaitu kemiskinan, buta huruf, dan kebodohan," tegas Muhadjir. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Ajak Siswa Hayati Lagu Indonesia Raya 3 Stanza
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad