Pesan Tegas Hendrik Mambor kepada PPPK: Jaga Etika Birokrasi

Sabtu, 15 Juni 2024 – 17:15 WIB
Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor saat menyerahkan SK pengangkatan pada perawakilan PPPK di Teluk Wondama, Jumat (14/6/2024). (ANTARA/HO-ZACK TONU B)

jpnn.com - WASIOR -Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, telah mengangkat 255 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) formasi 2023 yang terdiri dari 81 tenaga kesehatan dan 174 guru.

Penyerahan SK pengangkatan PPPK itu dilakukan di Aula Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama pada Jumat (14/6).

BACA JUGA: 136 Ribuan Formasi CPNS 2023 & PPPK Kosong, Pelamar Banyak, tetapi.. 

Bupati Teluk Wondama Hendrik Mambor meminta PPPK yang telah diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Teluk Wondama untuk menjaga integritas.

"Pegawai PPPK harus terus meningkatkan kompetensi dan kualitas diri dengan tetap menjaga profesionalitas dan integritas dalam menjalankan tugas sebagai ASN," kata Mambor di Wasior, Sabtu (15/6).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Informasi dari Dirjen Nunuk soal PPPK, Pengangkatan Honorer Ditarget Tuntas 2024, Tenang Saja

Dia berharap seluruh PPPK yang sudah diangkat agar bisa menghindari segala bentuk tindakan yang dapat merusak citra Pemkab Teluk Wondama serta kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Seluruh ASN baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun PPPK harus bisa menjaga etika birokrasi dan terus berinovasi dalam setiap menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

BACA JUGA: Info Terbaru Dirjen Nunuk Soal Nasib P1 di PPPK 2024, Honorer Cermati

Mambor juga menyoroti banyak ASN di lingkungan Pemkab Teluk Wondama yang justru masih kerap melontarkan protes terhadap kebijakan pemerintah melalui media sosial.

"Kalau ada masalah sampaikan baik-baik ke pimpinan, apakah itu kepala sekolah, kepala puskesmas, hingga kepala dinas. Nanti kepala dinas sampaikan ke bupati. Seorang ASN pimpinannya bukan Facebook, jangan tulis di Facebook. Itu namanya ASN tidak beretika birokrasi," katanya.

Salah seorang guru PPPK Budi Laksana merasa bersyukur karena akhirnya bisa mendapatkan status sebagai ASN.

Budi yang bertugas sebagai guru honorer di SDN Werianggi, Distrik Nikiwar, sempat merasakan putus asa karena telah lama menanti untuk diangkat sebagai ASN.

"Sebelumnya cita-cita dan harapan kami menjadi seorang ASN hampir pupus namun melalui PPPK harapan dan cita-cita kami itu kembali hidup," kata Budi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler