jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada 75 calon kepala daerah yang diumumkannya, Selasa (11/8) hari ini, agar menghindari praktik korupsi.
Megawati memberi catatan khusus untuk calon kepala daerah di Sumatera Utara terkait isu antikorupsi itu.
BACA JUGA: Dapat Rekomendasi, Menantu Jokowi Langsung Mengucapkan Ini kepada Megawati
Pasalnya, gubernur Sumut dan wali kota Medan banyak terjaring kasus rasuah.
Arahan Megawati itu secara khusus untuk 13 pasangan calon kepala daerah untuk wilayah Sumatera Utara (Sumut), di mana salah satunya termasuk Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, berpasangan dengan Aulia Rahman untuk Pilwalkot Medan.
BACA JUGA: Ledakan di Tempat Cuci Mobil, Candra Terpental, Tangan Putus, dan tak Tertolong
Megawati mengingatkan, sudah terlalu banyak kasus korupsi menyangkut kepala daerah di Sumut. Mulai dari gubernur, hingga wali kota dan bupati.
Presiden Kelima RI itu memulai arahannya dengan menjelaskan bahwa Indonesia didirikan setelah sejarah perjuangan kemerdekaan yang panjang, lalu kemudian diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta.
BACA JUGA: Gerindra Dukung Bobby Nasution di Pilkada Medan, Tetapi Ada Syaratnya
Pada 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia, yang menjadi cikal bakal PDIP.
Melalui partai politik itulah, Bung Karno mendidik dan menggorganisasikan rakyat.
Kemerdekaan Indonesia, jelas Megawati, dicapai senapas dengan Pancasila sebagai dasar negara.
Pada 1955, atau hanya beberapa tahun setelah merdeka, Indonesia berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika yang menjadi titik tolak gerakan bangsa-bangsa lain untuk lepas dari penjajahan.
Hal itu merupakan bukti bagaimana Pancasila bekerja, menjadi inspirasi yang memerdekakan bangsa-bangsa dari penjajahan.
"Dengan sejarah begitu, coba saudara-saudara sekalian bayangkan, kalau kita mempunya nurani, pertanyaan yang saya selalu tanyakan, apa niat kalian untuk menjadi, baik bupati, wali kota, gubernur? Apakah hanya untuk mengikuti nafsu-nafsu yang namanya keserakahan? Hanya untuk mencari kekuasaan? Hanya untuk mencari uang?" kata Megawati saat pengumuman para calon secara virtual, Selasa (11/8).
"Anda mau melupakan ketika dengan susah payah, saudara itu akan diperjuangkan dan dipilih langsung oleh rakyat?" ujarnya.
Oleh sebab itu, Megawati mengatakan dirinya meminta agar para calon kepala daerah tidak main-main dengan amanah partai dan rakyat.
Dia pun kembali menceritakan betapa sulitnya para pendiri bangsa memerdekakan Indonesia.
"Benang merah sejarah di atas sengaja saya sampaikan agar paslon PDI Perjuangan tidak berpikir sempit, hanya terpikir untuk kepentingan dirinya sendiri. Saya ingin mengatakan dengan jelas, kalau Anda mau korupsi sekarang itu tak bisa," ujarnya.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu mengingatkan zaman saat ini terlalu canggih dan partisipasi masyarakat serta kebijakan terlalu ketat. Sehingga, pihak-pihak yang korup pasti akan ketahuan.
"Korupsi itu tidak akan bisa disembunyikan, karena suatu saat nanti pasti kelihatan," tegasnya.
Megawati juga mengatakan dirinya merasa gembira karena kini para calon kepala daerah makin banyak menyandang gelar pendidikan di namanya. Masalahnya, apakah gelar itu memiliki manfaat bagi rakyat?
"Pertanyaannya, melalui nuraninya, dapatkah menjawab keilmuan dia yang harus digunakan bagi kemashalatan rakyat banyak?" ungkap Megawati lagi.
"Keseluruhan benang merah perjuangan Indonesia bagi dunia tersebut sengaja saya angkat kembali menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Ke-75 RI."
"Hal ini sangat penting guna mengingatkan tugas panggilan sejarah kita, bahwa bangsa Indonesia adalah negara pemimpin," tegasnya.q
Di acara itu, Megawati didampingi oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, bersama para jajaran DPP partai termasuk Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (tan/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga