jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ade Armando menyatakan bahwa dirinya tak akan berhenti mengkritisi Anies Baswedan jika kebijakan Gubernur DKI itu tak tepat. Menurutnya, proses hukum yang sedang dia jalani karena mengunggah meme Anies berkarakter Joker tak akan membuatnya berhenti mengkritik.
Ade menyampaikan hal itu usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (20/11). Pemeriksaan terhadap dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) itu merupakan tindak lanjut atas laporan senator asal DKI Jakarta Fahira Idris yang memerkarakan unggahan meme Anies bertampang Joker.
BACA JUGA: Pengakuan Ade Armando di Polda Metro soal Meme Anies Gubernur Joker
"Saya tidak mau gara-gara ini siapa pun jadi takut kritik Pak Anies. Kritik Pak Anies-nya harus terus dan Bu Fahira harus tahu, jangan sampai menyangka gara-gara dia menggugat saya kemudian jadi takut, tidak mau lagi kritik Pak Anies," kata Ade.
Menurut Ade, dirinya tetap terus mengkritik Anies meskipun Fahira sudah melaporkannya ke polisi. Mantan wartawan itu justru mengajak warga DKI mengkritik kebijakan Anies yang tak tepat.
BACA JUGA: Sambangi Irjen Gatot, Fahira Idris Minta Laporannya soal Ade Armando Diistimewakan
"Kalau Anda baca akun Facebook saya, saya tiap hari terus menggugat Pak Anies dan saya rasa rakyat Jakarta harus mengkritik Pak Anies karena memang gak beres," tuturnya.
Sebelumnya Ade menjalani pemeriksaan sekitar 3,5 jam di Polda Metro Jaya. Dia mengaku memperoleh 16 pertanyaan dari penyidik.
BACA JUGA: Ini Tentang Ade Armando, Anies Baswedan dan Joker
“Total 16 tetapi yang menyangkut secara spesifik tentang tuduhannya Bu Fahira itu sekitar enam atau tujuh pertanyaan,” tuturnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni