Pesan Wagub Saat Fahri Hamzah Safari ke Medan

Kamis, 01 Juni 2017 – 19:10 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyerahkan buku kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara Brigjen (Purn) Nurhajizah Marpaung di Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Rabu (31/5). Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, MEDAN - Wakil Gubernur Sumatera Utara Brigjen (Purn) Nurhajizah Marpaung berpesan kepada Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah agar tidak hanya sekali datang ke Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara.

"Jangan sekali-sekali ke Medan pak Fahri, tapi berkali-kali," kata Nurhajizah saat menerima kunjungan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan rombongan, di kantornya, Rabu (31/5).

BACA JUGA: Harus Ada Kerja Sama Pelindo dan Aparat Pelabuhan

Wakil Gubernur yang baru dilantik Maret lalu itu dihadiahi buku berjudul “Narconomics" oleh Fahri Hamzah. Buku tersebut membedah ekonomi yang dibesarkan oleh kerajaan narkotika diberikan sebagai hadiah dan dengan maksud memberikan inspirasi mengatasi kejahatan narkotika. Wagub Sumut mengakui kondisi peredaran narkotika juga terjadi secara luar biasa di Sumatera Utara.

Usai pertemuan itu, Fahri Hamzah dan rombongan dari Jakarta melakukan rangkaian kegiatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara dalam seminar bertema kepemimpinan pemuda. Kemudian bertandang ke kantor koran tertua ke-2 di Indonesia, Harian Waspada.

BACA JUGA: DPR Berharap Bencana Banjir Sultra Tidak Terulang

Selanjutnya, Fahri berjumpa lebih dari 50 orang perwakilan organisasi adat yang ada di Sumatera Utara sambil berbuka puasa bersama. Malamnya takmir Masjid Agung Medan mempersilakan politikus PKS bertausiah usai salat Isya, bertema Kebangkitan Islam.

Safari Ramadhan ke Medan berakhir dengan pertemuan dengan organisasi KAMMI dan KA KAMMI (Keluarga Alumni KAMMI) hingga tengah malam.

BACA JUGA: DPR dan Pemerintah Sepakat Bahas RUU Jabatan Hakim

Dialog menarik terjadi dengan perwakilan organisasi adat jelang berbuka. Pembahasan merambat hingga atmosfer demokrasi Indonesia yang tak berhasil mengharmonisasi kebebasan dengan keadilan hukum.

"Terminologi bineka telah digunakan oleh pihak tertentu sebagai alat menghantam kelompok lain. Padahal di Sumatera Utara kami berbagai ras, etnis dan agama hidup damai sejak dulu,” ujar Oka, perwakilan kelompok Melayu.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perppu No 1 Tahun 2017 Miliki Kelemahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
DPR RI   DPR  

Terpopuler