jpnn.com -
21 dan 22 Mei ini kita memperingati 24 tahun reformasi.
BACA JUGA: Salat Idulfitri Bersama di JIS, Zulkifli Hasan Puji Anies Sukses Bangun Jakarta
Tak terasa sekali waktu berlalu, setelah momen besar itu, perubahan tak kunjung henti terjadi.
Apakah Indonesia hari ini sudah sesuai dengan cita-cita reformasi, jawabannya relatif.
BACA JUGA: Hadapi Sidang Cerai, Mumtaz Rais Bakal Tetap Sungkem ke Zulkifli Hasan Saat Lebaran?
Tergantung apakah cara pandang kita optimistis atau pesimistis.
Namun, saya percaya kita semua bergerak ke arah yang lebih baik, maka Indonesia pasti lebih baik dari sebelumnya.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Saya Setuju Pemilu 2024 Diundur
Kita mengupayakan semua kebaikan ini bersama-sama.
Indonesia digerakkan oleh generasi yang ingin bangsanya lebih baik.
Hari ini jumlah anak muda di Indonesia sudah lebih dari 60 persen penduduk, generasi milenial dan generasi Z.
Kebanyakan dari mereka tak mengerti apa itu reformasi, karena tak mengalami atau ketika momen tumbangnya Orde Baru itu terjadi mereka masih kecil.
Mereka ini tentu memiliki alam berpikir yang lebih baru dan kekinian, tidak terjebak romantisme reformasi.
Rasanya kita perlu narasi baru untuk anak-anak muda ini.
Reformasi cukup dikenang, tetapi semangatnya perlu diperbarui dengan spirit zaman sekarang.
Reformasi adalah keinginan untuk berubah cepat ke arah yang lebih baik, memperbaiki hal-hal yang buruk.
Saat ini saya kira spiritnya harus regenerasi dan inovasi, reformasi harus dibawa ke arah kemajuan-kemajuan.
Harus dikenang dari reformasi bukan sekadar kemarahan terhadap pemerintah, mahasiswa turun ke jalan, demonstrasi besar-besaran atau meruntuhkan kekuasaan.
Reformasi adalah semangat untuk memperbaiki bangsa, semangat untuk bergerak ke masa depan yang lebih baik.
Sekarang anak muda punya banyak alasan untuk melakukan berbagai hal dengan semangat itu.
Mulai dari bergerak memperbaiki kualitas demokrasi, terlibat dalam gerakan penyelamatan dan perlindungan lingkungan, aktif di gerakan sosial untuk kebaikan sesama, hingga menumbuhkan nasionalisme dengan mendukung produk-produk lokal, hingga menggerakkan ekonomi kreatif dan digital.
24 tahun sudah reformasi.
Lahir di tahun 1998, usianya sudah 24 tahun pula. Sudah lulus kuliah.
Saatnya reformasi kita barukan lagi semangatnya, jangan tertinggal di 24 tahun yang lalu. (***)
jpnn.com -
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi