Pesanan Mobil Murah Menumpuk

Senin, 01 Oktober 2012 – 09:10 WIB
JAKARTA - Animo masyarakat terhadap produk terbaru mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) ternyata sangat tinggi. Meskipun belum dijual secara resmi dan belum ada harga yang pasti, tapi daftar pesanan untuk produk ini selama ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 di JIExpo, Jakarta, sudah mencapai ratusan unit.

"Kami tidak bisa sebutkan berapa unit pemesanan selama IIMS ini, tapi yang jelas, animo pengunjung sangat tinggi," ujar Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Rio Sanggau pada hari terakhir IIMS 2012, Minggu (30/9). Daihatsu adalah produsen dua mobil LCGC yang dipamerkan di IIMS 2012 yakni Ayla dan Agya.

Dikatakan, soal harga Ayla, pihaknya masih menunggu kebijakan pemerintah soal LCGC. Tetapi, kata dia, konsumen tertarik terhadap Ayla setelah mengetahui harga jualnya mulai dari Rp 75 juta lewat media massa.

Informasi yang dihimpun di ruang pamer Daihatsu, beberapa tenaga marketing menyebutkan, hingga Minggu siang, jumlah pemesan Ayla sudah lebih dari 700 unit. "Diperkirakan, jumlahnya bisa menembus 750 unit sampai penutupan IIMS nanti malam. Jadi, jika memang mobil ini dilepas ke pasar, mereka sudah mendapat nomor antrean," kata salah satu salesman yang enggan disebutkan namanya itu.

Ayla sebagai produk mobil murah kolaborasi bersama saudara kembarnya, Astra Toyota Agya itu memang menjadi perhatian pengunjung IIMS 2012. Sebab, mobil ini menjadi pionir hadirnya LCGC. "Kami berharap pemerintah bisa segera mengeluarkan kebijakan untuk LCGC. Sehingga mobil ini bisa dinikmati masyarakat Indonesia," ujar Presiden Direktur PT ADM Sudirman MR.

Sudirman menyampaikan kesiapan ADM sebagai basis produksi Daihatsu yang dikenal sebagai produsen mobil kompak, ramah lingkungan, dan hemat bahan bakar." Dijelaskan, sejumlah persiapan dilakukan melalui pembangunan pabrik baru di Suryacipta, Karawang, Jawa Barat dengan penambahan kapasitas 100.000 per tahun. Sehingga kapasitas produksi ADM akan menjadi 430.000 unit per tahun."

"Total investasi yang sudah kami keluarkan khusus pembangunan pabrik ini sebesar Rp 2,1 triliun. Di pabrik inilah kami akan produksi Ayla. Kami harap Oktober nanti bisa beroperasi," paparnya.

Sementara itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) Suzuki di Indonesia juga sangat berharap aturan LCGC segera diterbitkan. Pihaknya bahkan sudah menyiapkan opsi menghentikan penjualan Karimun Estilo seketika setelah regulasi diumumkan.

Direktur Penjualan PT SIS, Davy Tuilan, mengatakan pihaknya sudah mempelajari bahwa begitu aturan tentang LCGC terbit dan Agya serta Ayla mulai jualan maka pasar city car akan beralih ke dua mobil itu. "Kami melihat pasar Karimun Estilo yang akan paling kena dampaknya karena dari sisi harga relative dekat. Maka kami akan hentikan produksi dan penjualannya untuk di sini," ujarnya.

Sejauh ini Karimun Estilo diimpor langsung dari pabrik Suzuki di India. Pada awal tahun dimulai dengan pengiriman rata-rata 100 unit perbulan, meningkat menjadi 300 unit, dan beberapa bulan terakhir ini sudah sampai 700 unit perbulan. Kali terakhir pengiriman terjadi pada Agustus. Karimun Estilo akan kesulitan bersaing dengan Agya dan Ayla karena diyakini tidak akan mendapat insentif pajak seperti yang didapat dua mobil LCGC itu. "Tidak bisa memenuhi persyaratan. Kandungan lokalnya saja tidak sampai keinginan pemerintah," jelasnya.

Direktur Marketing PT SIS, Endro Nugroho, menambahkan bahwa ketika aturan LCGC terbit maka penjualan Karimun Estilo akan berhenti. Sebagai gantinya, sesuai komitmen yang sudah disampaikan kepada pemerintah, Suzuki akan ikut bermain di pasar LCGC. "Persiapan terus berjalan, sesuai tahapan pemerintah saja. Belum bisa kami sebutkan basis mobilnya apa," ucapnya.

 Sebagai jagoan produsen mobil kecil Suzuki belum berani menampilkan produknya tanpa regulasi yang pasti terlebih dahulu. "Itu kan nanti aturannya juga bukan hanya LCGC tapi ada hybrid dan mobil listrik. Jadi ya kami butuh tahu aturannya terlebih dahulu," tegasnya.(gen/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BUMI Plc Mainkan PT Bumi Resources Tbk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler